andi taufiq beristighfar

Selasa, 21 Desember 2010

be the best

POSITIVE THINKING


'Pintu masa lalu telah tertutup;
Pintu masa depan pun belum tiba.
Pusatkan saja diri anda untuk hari ini.
Anda dapat mengerjakan lebih banyak hal hari ini
bila anda mampu memaafkan hari kemarin dan
melepaskan ketakutan akan esok hari. Hiduplah
hari ini. Karena, masa lalu dan masa depan hanyalah
permainan pikiran yang rumit. Hiduplah apa adanya.
Karena yang ada hanyalah hari ini; hari ini yang
abadi

Sukses adalah dambaan setiap orang. Tidak ada satu orangpun yang menginginkan kegagalan dalah hidupnya. Untuk mencapai prestasi kesuksesan dalam hidup Anda maka terlebih dahulu Anda harus mempunyai tujuan hidup (goal setting). Tidak adanya tujuan hidup dalam diri Anda akan menyebabkan diri Anda pasif menerima apa saja yang disodorkan oleh kehidupan kepada Anda dan biasanya hidup Anda akan menjadi sangat membosankan / tidak menggairahkan.

Filosofi "Hidup Mengalir Seperti Air" bisa membuat orang terlena dan menerima apa saja yang disodorkan oleh kehidupan kepada Anda, sayang sekali hidup kita yang berharga ini kalo dibiarkan mengalir seperti air yang bisa jadi air tersebut akan mengalir ke got !! Karena hidup kita ini berharga maka kita sendiri-lah yang harus mengatur kemana air kehidupan kita akan mengalir ;)

Kebanyakan orang yang hidup tanpa tujuan akan terfokus berjalan ditempat dan menghabiskan waktunya secara membosankan tanpa pencapaian prestasi yang berarti. Mereka hanya menjadi "penonton" dari suatu kehidupan. Mereka hanya bisa melihat kesuksesan orang lain tapi sama sekali tidak pernah membayangkan untuk dirinya sendiri. Inilah yang disebut hidup tanpa tujuan / misi!, Anda harus mempunyai misi hidup di dunia ini agar hidup Anda berarti dan menggairahkan!!

Untuk mencapai sukses tentu saja tidak mudah, karena Anda juga harus menyikapi kegagalan dengan baik jika memang Anda menghadapi kegagalan. Untuk mencapai sukses kerap kali kita harus melewati kesalahan / kegagalan dalam hidup. Banyak orang ingin sukses tapi sedikit sekali yang berani untuk menghadapi kegagalan. Kalau Anda ingin sukses, Anda tidak boleh takut gagal!
Disadari atau tidak, diterima atau tidak, siap atau tidak, perubahan
merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan keseharian
kita. Kemajuan teknologi dan informasi yang sedemikian cepatnya,
bergesernya tren mode dan selera pasar terhadap produk, persaingan
sumber daya manusia yang semakin ketat menjelang AFTA dan perubahan
dalam segala hal telah mengubah tatanan dan nilai yang ada. Mungkin
kita mengganggap sesuatu tidak baik atau salah 10 tahun yang lalu, dan
sekarang sudah menjadi sesuatu hal yang biasa. Ini menunjukkan wajah
dunia yang selalu berubah. Yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana kita
menyikapi suatu perubahan? Menurut informasi yang saya peroleh tenaga
kerja asing sudah mulai merambah dengan gencar dunia kerja di
Indonesia di beberapa sektor industri.

Kalah dipikir, sebenarnya tanpa disadaripun, perubahan itu sendiri
terjadi pada diri kita seperti halnya usia dan kondisi tubuh kita.
Dengan semakin berjalannya waktu, usia akan terus bertambah menyebabkan
kondisi fisik dan kecantikan seseorang akan juga berubah. Kita tidak
dapat menghentikan lajunya perubahan tersebut, yang dapat kita lakukan
adalah bagaimana kita mengelola dan menyiapkan diri sebelum perubahan
itu terjadi.

Seperti halnya dengan perusahaan dan dunia kerja, dengan semakin
banyaknya pesaing masuk ke arena bisnis perusahaan kita, semakin
berkompetisinya tenaga kerja apakah merupakan tantangan, cambuk bagi
kita atau bahkan sebaliknya akan membuat kita terpuruk. Semua ini
terpulang kepada kita sebagai anggota organisasi / perusahaan itu
sendiri.

Ironisnya, banyak rekan-rekan di lingkungan kerja yang saya amati selama
ini 'perubahan' sudah jadi momok yang menakutkan dan harus dihindari.
Takut kehilangan posisi, pamor, merasa tersaingi dengan kedatangan warga
baru di organisasi, pengawasan lebih ketat, merasa lebih complicated,
atasan/pimpinan berkurang kepercayaan, pendapatan menurun, karir lebih
sulit diperoleh dll karena adannya sistem baru. Ketidakmampuan kita
menerima perubahan membuat ketakutan dan keresahan hati timbul
menyelimuti pikiran. Kekhawatiran seperti itu rasanya tidak perlu ada
sepanjang kita dapat menyikapinya dengan positif. Kita perlu percaya
bahwa di dunia kerja manapun dan kapanpun perubahan di dalam organisasi
pasti terjadi dan itu merupakan dinamika dunia kerja dan proses
pembelajaran menuju peningkatan.

Saya jadi teringat pada buku indah mengandung filosofi yang mudah
dicerna yaitu Who Moves My Cheese. Dalam buku tersebut Spencer Johnson
menceritakan fenomena sebuah perubahan melalui ilustrasi yang bagus. Ada
4 tokoh yang diceritakan dalam buku ini, yakni : Sniff dan Scurry kedua
tikus imajiner, Hem (kurcaci) serta Haw (manusia kecil) yang sengaja
diciptakan oleh Spencer Johnson untuk memberikan contoh bagaimana ke
empat tokoh tadi menyikapi suatu perubahan.

Cerita ini dimulai pada saat cheese (keju) yang mereka butuhkan tersedia
dalam jumlah banyak. Cheese disini diilustrasikan sebagai sesuatu yang
menyenangkan (uang, kebahagiaan, atau makanan). Pada suatu saat cheese
yang mereka miliki semakin lama jumlahnya semakin sedikit. Sniff dan
Scurry dengan penciuman dan nalurinya terus bergerak mencari
chesse-cheese yang baru di stasiun-stasiun lainnya (tempat keju berada).
Bagaimana dengan Haw dan Hem, mereka berdiskusi dan marah, mengapa
cheese-cheese mereka berkurang dan hilang.
Mereka menyakini bahwa cheese pergi untuk sementara waktu dan segera
kembali sehingga mereka tetap menunggunya tanpa melakukan apapun
kecuali kecewa dan marah-marah. Perubahan terjadi secara perlahan dan
mereka tidak menyadarinya. Pada akhirnya, mereka lelah dan kehabisan
tenaga, dan tetap tidak menemukan cheese-nya. Sebaliknya, Sniff dan
Scurry mereka terus bergerak untuk mencari stasiun-stasiun baru yang
penuh dengan cheese / keju dan mereka telah menyadari hanya dengan terus
bergerak dan berlari mereka bisa mendapatkan cheese-nya.

Bagaimana dengan Anda, dunia telah bergeser dan berubah, mengapa Anda
tidak juga berubah ? Jika Anda ingin lebih berhasil dalam kehidupan ini,
sudah selayaknya Andapun berubah. Lakukanlah hal-hal yang baru,
kebiasaan-kebiasaan baru yang baik, serta perlakukanlah diri Anda dengan
cara yang baru pula. Asahlah terus kemampuan Anda sehingga Anda
memperoleh kemampuan dan pengalaman yang baru. Kalau Anda sudah puas
dengan apa yang Anda peroleh sekarang dalam kehidupan ini, ini
menandakan Anda tidak ingin berubah. Anda sudah terlena dengan apa yang
telah Anda miliki, padahal dunia setiap saat berubah.
Merasa tidak nyaman dan takut mengambil resiko yang akan terjadi,
merupakan alasan mengapa kita sulit untuk berubah. Perasaan takut
gagal, takut salah, takut ditegur atasan, takut kelemahan diketahui oleh
orang lain, takut diremehkan atau ditertawakan, serta takut-takut
lainnya adalah membuat kita semakin sukar untuk menghadapi perubahan.

Apakah kita ingin seperti orang-orang jenis ini yang sangat pandai
membuat alasan serta pembenaran terhadap tindakannya. Padahal yang
dilakukan hanyalah bersembunyi terhadap perubahan yang sedang terjadi
dan tanpa mereka sadari, dunia lambat laun akan mengubah mereka secara
paksa.
Filosofi hidup hampir berkaitan dengan prinsip hidup. Semua
orang yang masih eksis mempunyai pegangan hidup, tujuan hidup,
prinsip hidup maupun filosofi hidup. Tentunya hal ini cukup berbeda
di antara satu dengan lainnya dalam menyikapinya. Karena, setiap
orang itu tidak sama, setiap orang itu unik, setiap orang merupakan
mahluk individualisme yang membedakan satu dengan lainnya.
Ada yang mempunyai tujuan hidup yang begitu kuat, namun
prinsip hidupnya lemah, atau sebaliknya ada orang yang mempunyai
tujuan hidup yang lemah, namun memiliki prinsip hidup yang kuat. Ini
tidaklah menjadi suatu permasalahan, yang penting seberapa baiknya
seseorang menyambung hidupnya dengan berbagai persoalan dunia yang
ada, atau dengan kata laiinya bagaimana kondisi psikologis/jiwa
seseorang dalam menjalani hidupnya.

Prinsip hidup masih jauh kaitannya dengan psikologi, namun
psikologi mau tau mau berhubungan langsung dengan prinsip hidup.
Karena, dengan menijau prinsip hidup seseorang dapat diketahui
kondisi jiwa seseorang. Prinsip hidup dan filosofi hidup sangat luas
cakupannya, tidak hanya ditinjau dari segi psikologi, tapi seluruh
cabang ilmu pengetahuan yang ada. Prinsip hidup seseorang dapat
diambil dari perspektif psikologi, agama, seni, literatural,
metafisika, filsafat dsb.

Bagi sebagian orang, filosofi hidup dapat dijadikan sebagai
panutan hidup, agar seseorang dapat hidup dengan baik dan benar.
Adapula sebagaian orang yang tidak menghiraukan apa itu tujuan hidup
dan filosofi hidup, ia hanya hidup mengikuti arus yang mengalir dan
sebagian orang lagi, terlalu kuat memegang tujuan hidup dan filosofi
hidupnya sehingga membuat ia menjadi keras dan keras, Jadi,
kesimpulannya ada 3 sifat manusia yang bisa ditinjau dari filosofi
hidupnya, yaitu orang yang lemah, orang yang netral dan orang yang
keras.

Orang yang lemah adalah orang yang tidak mempunyai tujuan hidup atau
prinsip hidup. Ia tidak tahu untuk apa ia hidup, ia tidak berusaha
mengetahui kebenaran di balik fenomena alam ini, sehingga terkadang
baik dan buruk dapat dijalaninya. Orang yang netral adalah orang
yang mempunyai tujuan dan prinsip hidup, tetapi tidak mengukuhinya
dengan terlalu kuat. Ia berusaha mencari kebenaran hidup dan hidup
dalam kebijakan dan kebenaran, ia bebas dan netral, tidak kurang dan
tidak melampaui, ia berada di tengah-tengah. Orang yang kuat adalah
orang yang memegang kuat tujuan dan prinsip hidupnya. Sehingga ia
mampu melakukan apa saja demi tercapai tujuannya. Ia terikat oleh
filosofinya, ia kuat dan kaku berada di atas pandangannya, ia merasa
lebih unggul dari orang lain dan melebihi semua orang.
Jika ditinjau dari sisi psikologi. Orang-orang yang di atas juga
dapat dikategorikan, seperti orang yang mempunyai jiwa yang lemah,
jiwa yang sedang dan jiwa yang kuat. Namun, untuk yang berjiwa
sehat, seseorang tidak hanya dilihat dari jiwa lemah, sedang ataupun
kuatnya. Penerapan tingkah lakunya dalam kehidupan sehari-hari
itulah yang penting.

Pada dasarnya, tujuan dan prinsip hidup seseorang itu baik dan
bersih. Pada saat seseorang dalam keadaan tenang, ia membuat
berbagai tujuan dan prinsip dalam hidupnya, namun ketika diterapkan
timbul beberapa hambatan dari luar dirinya atau adanya pengaruh dari
lingkungan eksternalnya. Salah satu pengaruh terbesar dari luar
dirinya adalah panca indera. Panca indera yang tidak terjaga dengan
baik akan membuat seseorang terpeleset dari tujuan dan prinsip
hidupnya. Telinga bisa mendengar, mata bisa melihat, mulut bisa
berbicara. Semua itu harus dikendalikan dengan baik.
Sebagai contoh konkret, saya mempunyai tujuan hidup menjadi
seseorang yang berguna untuk menolong semua mahluk hidup sampai ajal
menemui dan filosofi hidupnya adalah bila ada orang baik kepada
saya, maka saya akan baik kepadanya, dan bila ada orang jahat kepada
saya, maka saya akan baik juga kepadanya. Dari filosofi hidup ini,
jika dilihat dari sisi psikologinya, orang tersebut mempunyai jiwa
yang sehat, tidak mendendam dan bahagia menerima hidup. Namun, itu
hanyalah sebuah filosofi hidup, yang terpenting adalah bagaimana ia
menerapkan dalam perilakunya, apakah bisa sesempurna dengan filosofi
hidupnya atau hanya sekedar membuat filosofi hidup tetapi tidak
dijalankannya ataupun ia membuat suatu filosofi hidup, namun ia
susah menjalannya karena tidak bisa menahan godaan atau hambatan
dari luar dirinya.

Sebuah filosofi hidup bisa didapatkan dari seorang pemikir-pemikir
jenius yang bijaksana, bebas dan terpelajar. Biasanya orang tersebut
dianggap sebagai seorang filsuf, pelopor kebijakan. Masing-masing
negara memiliki tokoh filosofinya. Orang pertama yang memperkenalkan
filsafat hidup ke dalam ilmu pengetahuan adalah orang Yunani yang
kebetulan pada saat itu negaranya merupakan negara yang bebas dalam
berkarya. Terbukti begitu banyak para filsuf terkenal kebanyakan
dari bangsa Yunani, seperti Aristoteles, Plato dan Socrates.
Socrateslah yang paling banyak memberi pengaruh kepada dunia ilmu
pengetahuan, maka dia disebut Bapak Filsafat. Sedangkan, dari ilmu
psikologi, Bapak Sigmud Frued disebut-sebut sebagai Bapak Psikologi
yang paling banyak memberikan sumbangsih terhadap ilmu pengetahuan.
Kedua tokoh dunia ini sama-sama memiliki pemikiran yang luar biasa
untuk menciptakan pengetahuan-pengetahuan mengenai asal usul dari
segala sesuatu, meskipun cakupannya berbeda, namun, psikologi dan
filsafat tidak bisa dipisahkan dan sebaliknya. Banyak tokoh
psikologi yang semula mempelajari filsafat kemudian melanjutkan
pengetahuannya ke bidang psikologi.
Beberapa kata kutipan yang diambil dari kedua tokoh ini, yakni :

" Makanan enak, baju indah, dan segala kemewahan, itulah yang kau
sebut kebahagiaan, namun aku percaya bahwa suatu keadaan di mana
orang tidak mengharapkan apa pun adalah kebahagiaan yang tertinggi
(Socrates)".
Dan,
" Mereka yang percaya, tidak berpikir. Mereka yang berfikir, tidak
percaya (Sigmud Frued)".

Disini dapat dilihat, bahwa terjadi suatu studi banding antara kedua
ilmu tersebut, Masing-masing membicarakan asal asul segala sesuatu
menurut perspektif ilmunya. Namun, dari kedua ilmu tersebut
mempunyai suatu kesamaan, bahkan banyak kesamaan yang membahas
mengenai asal mulanya sesuatu yang pasti ada hubungannya dengan
manusia dan alam sekitarnya.

Seorang Socrates membicarakan kebahagiaan dan seorang Sigmund Frued
membicarakan pikiran, tentunya kedua hal ini mempunyai kaitan yang
cukup besar. Filosofi hidup yang diberikan oleh Socrates mengenai
kebahagiaan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan Ilmu
psikologi yang diberikan oleh Sigmund Frued mengenai pikiran (alam
sadar atau alam bawah sadar) dapat dijadikan landasan seseorang
untuk mencapai kebahagiaan.

Oleh sebab itu, seseorang yang mempelajari psikologi maupun
tidak, harus memiliki satu tujuan hidup atau filosofi hidup agar
bisa berkembang, dan seseorang yang mempelajari filsafat maupun
tidak, harus memperhatikan apakah dan bagaimanakah agar filosofinya
dapat diterapkan dengan baik dan benar sehingga mempunyai
psikologis/jiwa yang sehat untuk maju dan berhasil.

"Jika seseorang tahu kebenaran yang mendasar tentang segala sesuatu,
maka itulah inti pengetahuan

Kisah Hidup Jangan Putus Asa

Jangan Putus Asa
Demgam Usaha semua ada jalannya


ini adalah salah satu kutipan dari Pengalaman pribadi seorang yang curhat tentang hidupnya di sebuah blog. ia yang sangat sederhana dan kecil mungkin sedikit
berguna bagi rekan-rekan di milist ini.

begini kisahnya.......

Kehidupan miskin dari seorang janda beranak 6, yang ditinggal pergi oleh
suami tercinta (meninggal), harus membesarkan 6 orang anak dengan usia
tertua 10 tahun dan bontot 10 bulan.
Dalam kehidupan keluarga, saya sebagai anak bontot tidak dan belum pernah
mengerti kasih sayang seorang ayah. Ibu yang menjadi Orang Tua Tunggal
menjadi tumpuan harapan dalam mencari sesuap nasi dan biaya pendidikan ke-6
anaknya.

Dalam masa remaja ku, aku sangat merasakan betapa pahitnya hidup, betapa
sulitnya untuk mengangkat wajah bertatapan dengan orang lain, betapa
rendahnya status sosial keluarga ku bahkan dimasa kanak-kanak ku aku tidak
pernah memiliki mainan yang dimiliki oleh teman dan tetangga ku sehingga
sering aku dan saudaraku harus berinisiatif menciptakan sediri mainan dari
bahan kayu dan papan sisa pertukangan orang. Demi memenuhi semua kebutuhan,
ibu ku harus berjuang mengolah sawa dgn cara bayar sewa, setiap hari sabtu
(pekan / pasar besar) Ibu ku berdagang ikan asin, untuk menambah uang
pensiun (PORLI dgn pangkat AIPTU) sebagai satu-satunya harta warisan yang
ditinggal ayah ku, sampai pada saat aku kelas 2 SMP, ibu ku sudah bisa
membeli 2 petak sawah dan rumah gubuk keci juga sudah kami miliki pada saat
aku berusia 1,5 tahun.

Saat kelas 1 SMA, ibu ku terpeleset dan jatuh ke jurang ketika hendak
kembali dari sawah, pergelangan tangganya patah dan tidak berfungsi lagi
untuk mengangkat beban berat, bahkan untuk mengangkat 1/2 kg pun sudah
tidak mampu. Jadilah aku dan Kakak perempuanku sebagai pengganti ibu
berjualan di pasar setiap hari sabtu. Selama 1 tahun kegiatan itu kami
tekuni, namun kenyataan semakin pahit. Semua pelanggan ibu ku lambat-laun
pindah ke pedagang lain tanpa kami tau apa penyebabnya. Terus terang, kami
sangat menghargai kejujuran, ibu mendidik kami di rumah dgn penuh disiplin.
dalam berdagang , ibu selalu bilang.."jangan sekali-kali mengurangi
timbangan dan bahkan kalau diminta, tambahkan 1 ekor ikan untuk pelanggan,
karena dgn menambahkan 1 ekor kita tidak akan rugi. Namun seperti yang saya
katakan, kenyataan dan harapan baik ternyata tidak berpihak kepada kami.
Setelah 1 tahun, kami melakukan evaluasi, tidak mungkin meneruskan kegiatan
ini lagi, karena kami sudah sering dimarahi oleh Toke (Supliyer Ikan Asin)
karena setiap hari pasar, barang yang kembali sampai 70 %. Dengan sangat
berat hati, kami terpaksa berhenti berdagang dan saat itu saya duduk di
kelas 2 SMA. Putuslah sudah harapan untuk melanjutkan pendidikan.

Dalam keadaan seperti itu, ibuku selalu bilang, "Kamu harus sekolah
terus...jangan sampai kamu mundur..gaji pensiun kita masih cukup untuk
bayar sekolah dan untuk makan kita masih punya hasil dari sawah, asalkan
berhemat kita pasti cukup untuk setiap tahun.." Demikian selalu ibu ku
berkata. Sementara Abang dan kakak ku sudah bekerja walaupun penghasilan
mereka hanya cukup untuk mereka sendiri, dan akhirnya kau memang bisa
meneruskan pendidikan ku sampai LULUS SMA tahun 1983.

Setelah Lulus, aku berfikir.."harus kemana..???" lalu dengan bantuan Abang
tertua, aku dibiayai untuk mengikuti test SIPENMARU di salah satu
Universitas di Ibu Kota Propinsi dan untuk sementara waktu aku menumpang di
rumah saudara ibu ku. Sebagai bekal, ibu membekali aku dengan beras dan
uang untuk beli lauk untuk kebutuhan selama 10 hari. Dengan semangat yang
sangat tinggi , aku mengikuti test dan dengan suatu komitmen.."Apa bila
lulus..saya harus membiayai kuliah sendiri dengan bekerja diluar jam
kuliah". Namun...kembali aku harus menelan PIL PAHIT, karena ketika
pengumuman, nama ku tidak tercantum dalam daftar yang diterima dan akhirnya
aku kembali ke kampung halaman ku.

Hari demi hari, minggu bulan dan tahun kulalui dengan harapan yang penuh
tanda tanya.."harus kemanakah aku..?" Semua pekerjaan ku geluti, mulai dari
tukang (buruh bangunan), pengspalan jalan, kondektur bis, kernet truk,
montir bengkel mobil, bahkan pernah sebagai pengayuh becak . Semua ini ku
lakukan karena dengan tekad dan harapan " saya tidak akan pernah kalah,
apalagi harus sampai mengemis. Saya harus bercermin kepada pengalaman Ibu
saya yang membesarkan dan mampu menyekolahkan kami sampai bisa mengecap
pendidikan ke jenjang Sekolah Menengah.

Dalam perjalanan hidup saya sebagai gembel pasaran, saya tetap mangirimkan
lamaran pekerjaan. Namun ada yang aneh dalam pengharapan saya..saya ingin
sekali menjadi seorang PENGANTAR SURAT , entah apa enaknya dan entah apa
penyebabnya. Dua kali saya melamar di Instansi tersebut..2 kali juga saya
harus menelan PIL PAHIT. tapi apakah perjuangan saya sampai di sini..??
"tidak..!!!", saya tetap mengirimkan lamaran saya ke Instansi tersebut,
sampai akhirnya suatu saat saya mendapatkan penggilan ke 3 untuk seleksi
penerimaan dan Hasilnya..."PUJI TUHAN" harapan ku terkabulkan..angan-angan
ku tercapai...bahkan lebih dari yang aku harapkan...yang tadinya aku ingin
sebagai sekedar pengantar surat...tetapi yang kudapatkan menjadi Seorang
Karyawan Kelas Menengah sebagai Petugas Pos Keliling Desa di salah satu
kecamatan walaupun dalam masa 1 tahun aku harus menjadi tenaga lepas harian
dengan gaji (ketika itu) Rp1.200 / hari, padahal pekerjaan terakhirku
menjadi kondektur bis sudah Rp2.500 / hari net..makan dan rokok
gratis..heheheh...) belum lagi aku harus membayar biaya sewa kamar di
tempat kerja ku.

Hari demi hari pekerjaan ku kujalani dengan penuh ketekunan dan bahkan
tidak jarang aku harus keluar masuk dusun di tengah kebun kopi untuk
menjemput surat atau kiriman lainnya dan bahkan hal ini sering kulakukan
diluar jam dinas kerja, karena mengingat apabila kulakukan pada jam kerja,
tidak akan mungkin cukup waktu jam dinas ku, karena aku harus kembali ke
kantor pada jam yang sudah ditentukan, agar semua pekerjaan dan kiriman
yang ku ambil dari desa bisa berangkat hari itu juga ke Kantor Cabang di
kabupaten. Demikianlah kulakukan pekerjaan itu dengan senang hati dan
bangga selama +/- 4 tahun.

Dalam perjalanan 4 tahun, walaupun semua kujalani dengan senang hati, namun
lama kelamaan aku mulai merasa berat, karena harus naik sepeda motor sejauh
78 km / hari, melayani 14 desa, 4 SMU, 8 SMP dan puluha SD dan bahkan 3
kali dalam seminggu harus melayani 2 kecamatan karena ada pemekaran
kecamatan dan disana belum ada pelayanan instansi ku . Dengan melalui jalan
setapak, kadang jalanan berbatu cadas..bahkan kadang dengan lumpur hampir
se dengkul..(kalau di musim penghujan) semua kujalani dan memang harus ku
jalani. Dalam perjalanan karir selama 4 tahun, aku mencoba berdiskusi
dengan para senior dan pimpinan, bagaimana cara peningkatan karir. Mereka
semua sangat baik hati dan membangun motivasi dalam diri ku. Sampai suatu
saat, tiba waktunya dan memenuhi syarat yang ditetapkan oleh perusahaan,
aku mengikuti seleksi untuk menjalani Pendidikan dan Pelatihan Internal.
Didasari pengalaman dan banyaknya kegagalan serta beratnya penderitaan
dalam perjalanan hidup, aku berusaha dengan segala upaya. Buku-buku di
perpustakaan kantor kupinjam dari pimpinan dan ku bawa ke rumah, hampir
semua buku dan nyaris perpustakaan kantor pindah ke kamar kost ku. Akhirnya
atas Berkat Rakhmat dan Perkenan Tuhan...., aku dinyatakan LULUS test di
Wilayah Propinsi dan selanjutnya mengikuti test Pusat di P. Jawa. Doa
Pengahrapan dan Perjuangan ku , oleh Tuhan dibukakan jalan dan aku LULUS
dan berhak mengikuti pendidikan penjenjangan (non gelar) selama 1 ,5 tahun.

Hari-hari berikutnya setelah LULUS dari pendidikan , pekerjaan kujalani
dengan lancar hingga 2,5 tahun kemudian aku kembali Diberikan Tuhan Jalan
untuk mengikuti Pendidikan Jenjang Diploma di pendidikan internal. Singkat
cerita..., saat ini saya menjadi seorang Supervisor di salah satu Unit
Pelaksana Tekhnis di daerah Jakarta setelah mengalami mutasi dari beberapa
kota.
Hasil yang kuraih saat ini adalah Pemberian Tuhan , karena Ia melihat
perjuangan dan mendengar Doa dan Pengharapan ku. lalu apakah aku Puas...???
tidak...tapi aku Cukup Bangga dengan hasil ku saat ini, dari seorang Gembel
Terminal dan Tukang Kayuh Becak, kini menjadi Seorang Karyawan Tetap BUMN.

Pesan saya kepada rekan-rekan...Jangan Menyerah terhadap Tantangan Hidup
dan Kondisi Lingkungan. Tataplah ke depan karena SEJAUH MATA MEMANDANG,
SELUAS ITU PULA HARAPAN TERBENTANG UNTUK DIRAIH, dan jangn Lupa, SERTAKAN
TUHAN DALAM SEGALA RENCANA HIDUP MU, KARENA DIA YANG BERKENAN UNTUK
MERANCANGKAN YANG BAIK DALAM HIDUPMU.

Selasa, 21 September 2010

renungan

SIKAP KITA

Semakin lama saya hidup, semakin saya sadar
Akan pengaruh sikap dalam kehidupan

Sikap lebih penting daripada ilmu,
daripada uang, daripada kesempatan,
daripada kegagalan, daripada keberhasilan,
daripada apapun yang mungkin dikatakan
atau dilakukan seseorang.

Sikap lebih penting
daripada penampilan, karunia, atau keahlian.
Hal yang paling menakjubkan adalah
Kita memiliki pilihan untuk menghasilkan
sikap yang kita miliki pada hari itu.

Kita tidak dapat mengubah masa lalu
Kita tidak dapat mengubah tingkah laku orang
Kita tidak dapat mengubah apa yang pasti terjadi

Satu hal yang dapat kita ubah
adalah satu hal yang dapat kita kontrol,
dan itu adalah sikap kita.

Saya semakin yakin bahwa hidup adalah
10 persen dari apa yang sebenarnya terjadi pada diri kita,
dan 90 persen adalah bagaimana sikap kita menghadapinya.

Akhirnya: Seluruh pilihan terletak di tangan Anda, tidak ada JIKA atau TETAPI. Andalah pengemudinya. Andalah yang menentukan JALAN HIDUP ANDA…!

Ramadhan

MARHABAN YA RAMADHAN

KEDUDUKAN SHAUM RAMADHAN
“Dan tidaklah hamba-Ku mendekatkan diri kepada dengan suatu amalan yang lebih Aku cintai daripada dengan menunaikan kewajiban yang Aku bebankan kepadanya…”.
Kewajiban Bagi Kaum Yang Beriman
Allah ta’ala berfirman,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, telah diwajibkan kepada kalian untuk berpuasa, sebagaimana telah diwajibkan kepada orang-orang sebelum kalian agar kalian bertakwa.” (QS. Al-Baqarah [2] : 183).
Ibnu Utsaimin rahimahullah mengatakan, “Puasa Ramadhan merupakan salah satu rukun Islam. Inilah kedudukannya (yang mulia) di dalam agama Islam. Hukumnya adalah wajib berdasarkan ijma’/kesepakatan kaum muslimin karena Al-Kitab dan As-Sunnah menunjukkan demikian.” (Syarh Riyadhush Shalihin, 3/380).
Ketika menjelaskan ayat di atas beliau mengatakan, “Allah mengarahkan pembicaraannya (di dalam ayat ini, pen) kepada orang-orang yang beriman. Sebab puasa Ramadhan merupakan bagian dari konsekuensi keimanan. Dan dengan menjalankan puasa Ramadhan akan bertambah sempurna keimanan seseorang. Dan juga karena dengan meninggalkan puasa Ramadhan akan mengurangi keimanan. Para ulama berbeda pendapat mengenai orang yang meninggalkan puasa karena meremehkannya atau malas, apakah dia kafir atau tidak? Namun pendapat yang benar menyatakan bahwa orang ini tidak kafir. Sebab tidaklah seseorang dikafirkan karena meninggalkan salah satu rukun Islam selain dua kalimat syahadat dan shalat.” (Syarh Riyadhush Shalihin, 3/380-381).
Menunaikan kewajiban merupakan ibadah yang sangat utama, karena kewajiban merupakan amalan yang paling dicintai oleh Allah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda membawakan firman Allah ta’ala (dalam hadits qudsi),
وَمَا تَقَرَّبَ إِلَيَّ عَبْدِي بِشَيْءٍ أَحَبَّ إِلَيَّ مِمَّا افْتَرَضْتُ عَلَيْهِ
“Dan tidaklah hamba-Ku mendekatkan diri kepada dengan suatu amalan yang lebih Aku cintai daripada dengan menunaikan kewajiban yang Aku bebankan kepadanya…” (HR. Bukhari [6502] dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu).
An-Nawawi mengatakan, “Di dalam hadits ini terdapat dalil yang menunjukkan bahwa mengerjakan kewajiban lebih utama daripada mengerjakan amalan yang sunnah.” (Syarh Arba’in li An-Nawawi yang dicetak dalam Ad-Durrah As-Salafiyah, hal. 265).
Syaikh As-Sa’di juga mengatakan, “Di dalam hadits ini terdapat pokok yang sangat agung yaitu kewajiban harus didahulukan sebelum perkara-perkara yang sunnah. Dan ia juga menunjukkan bahwa amal yang wajib itu lebih dicintai Allah dan lebih banyak pahalanya.” (Bahjat Al-Qulub Al-Abrar, hal. 116).
Al-Hafizh mengatakan, “Dari sini dapat dipetik pelajaran bahwasanya menunaikan kewajiban-kewajiban merupakan amal yang paling dicintai oleh Allah.” (Fath Al-Bari, 11/388).
Syaikh Prof. Dr. Ibrahim Ar-Ruhaili hafizhahullah mengatakan, “Amal-amal wajib lebih utama daripada amal-amal sunnah. Menunaikan amal yang wajib lebih dicintai Allah daripada menunaikan amal yang sunnah. Ini merupakan pokok agung dalam ajaran agama yang ditunjukkan oleh dalil-dalil syari’at dan ditetapkan pula oleh para ulama salaf.” Kemudian beliau menyebutkan hadits di atas. Setelah itu beliau mengatakan, “Maka hadits ini memberikan penunjukan yang sangat gamblang bahwa amal-amal wajib lebih mulia dan lebih dicintai Allah daripada amal-amal sunnah.” Kemudian beliau menukil ucapan Al-Hafizh Ibnu Hajar di atas (lihat Tajrid Al-Ittiba’ fi Bayan Tafadhul Al-A’maal, hal. 34).
KEUTAMAAN SHAUM
“Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih wangi di sisi Allah daripada harumnya minyak kasturi…”
Menghapuskan Dosa-Dosa
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barangsiapa yang puasa Ramadhan karena iman dan mengharapkan pahala, akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari [38, 1901, 2014] dan Muslim [760] dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu’anhu).
Yang dimaksud dengan iman di sini adalah meyakini wajibnya puasa yang dia lakukan. Sedangkan yang dimaksud dengan mengharapkan pahala/ihtisab adalah keinginan mendapatkan balasan pahala dari Allah ta’ala (Fath Al-Bari, 4/136).
An-Nawawi mengatakan bahwa pendapat yang populer di kalangan para ulama ahli fikih menyatakan bahwa dosa-dosa yang terampuni dengan melakukan puasa Ramadhan itu adalah dosa-dosa kecil bukan dosa-dosa besar (lihat Al-Minhaj, 4/76). Hal itu sebagaimana tercantum dalam hadits Abu Hurairah radhiyallahu’anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
الصَّلَوَاتُ الْخَمْسُ وَالْجُمْعَةُ إِلَى الْجُمْعَةِ وَرَمَضَانُ إِلَى رَمَضَانَ مُكَفِّرَاتٌ مَا بَيْنَهُنَّ إِذَا اجْتَنَبَ الْكَبَائِرَ
“Shalat lima waktu. Ibadah Jum’at yang satu dengan ibadah jum’at berikutnya. Puasa Ramadhan yang satu dengan puasa Ramadhan berikutnya. Itu semua merupakan penghapus dosa antara keduanya, selama dosa-dosa besar dijauhi.” (HR. Muslim [233]).
Di dalam kitab Shahihnya Bukhari membuat sebuah bab yang berjudul ‘Shalat lima waktu sebagai penghapus dosa’ kemudian beliau menyebutkan hadits yang senada, dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu Nabi bersabda,
أَرَأَيْتُمْ لَوْ أَنَّ نَهَرًا بِبَابِ أَحَدِكُمْ يَغْتَسِلُ فِيهِ كُلَّ يَوْمٍ خَمْسًا مَا تَقُولُ ذَلِكَ يُبْقِي مِنْ دَرَنِهِ قَالُوا لَا يُبْقِي مِنْ دَرَنِهِ شَيْئًا قَالَ فَذَلِكَ مِثْلُ الصَّلَوَاتِ الْخَمْسِ يَمْحُو اللَّهُ بِهِ الْخَطَايَا
“Bagaimana menurut kalian kalau seandainya ada sebuah sungai di depan pintu rumah kalian dan dia mandi di sana sehari lima kali. Apakah masih ada sisa kotoran yang ditinggalkan olehnya?”. Para sahabat menjawab, “Tentu saja tidak ada lagi kotoran yang masih ditingalkan olehnya.” Maka beliau bersabda, “Demikian itulah perumpamaan shalat lima waktu dapat menghapuskan dosa-dosa.” (HR. Bukhari [528] dan Muslim [667]).
Ibnu Hajar mengatakan, “Zahir hadits ini menunjukkan bahwa yang dimaksud dengan dosa-dosa di sini lebih luas daripada dosa kecil maupun dosa besar. Akan tetapi Ibnu Baththal mengatakan, ‘Dari hadits ini diambil kesimpulan bahwa yang dimaksudkan adalah khusus dosa-dosa kecil saja, sebab Nabi menyerupakan dosa itu dengan kotoran yang menempel di tubuh. Sedangkan kotoran yang menempel di tubuh jelas lebih kecil ukurannya dibandingkan dengan bekas luka ataupun kotoran-kotoran manusia.’.”
Meskipun demikian, Ibnu Hajar membantah ucapan Ibnu Baththal ini dengan menyatakan bahwa yang dimaksud oleh hadits bukanlah kotoran ringan yang sekedar menempel di badan, namun yang dimaksudkan adalah kotoran berat yang benar-benar sudah melekat di badan. Penafsiran ini didukung oleh bunyi riwayat lainnya yang dibawakan oleh Al-Bazzar dan Ath-Thabrani dari hadits Abu Sa’id Al-Khudri dengan sanad la ba’sa bihi yang secara tegas menyebutkan hal itu.
Oleh sebab itulah Al-Qurthubi mengatakan, “Zahir hadits ini menunjukkan bahwa melakukan shalat lima waktu itulah yang menjadi sebab terhapusnya dosa-dosa, akan tetapi makna ini janggal. Namun terdapat hadits lain yang diriwayatkan sebelumnya oleh Muslim dari penuturan Al-Alla’ dari Abu Hurairah secara marfu’ Nabi bersabda, ‘Shalat yang lima waktu adalah penghapus dosa di antara shalat-shalat tersebut selama dosa-dosa besar dijauhi.’ Berdasarkan dalil yang muqayyad (khusus) ini maka hadits lain yang muthlaq (umum) harus diartikan kepada makna ini.” (lihat Fath Al-Bari, 2/15).
Hadits-hadits yang menyebutkan tentang penghapusan dosa karena amal kebaikan di atas sesuai dengan kandungan firman Allah ta’ala,
إِنَّ الْحَسَنَاتِ يُذْهِبْنَ السَّيِّئَاتِ
“Sesungguhnya amal-amal kebaikan itu akan menghapuskan dosa-dosa.” (QS. Huud [11] : 114).
Ibnu Katsir mengatakan, “Allah menyatakan bahwa mengerjakan amal-amal kebaikan akan dapat menghapuskan dosa-dosa di masa silam…” (Tafsir Al-Qur’an Al-’Azhim, 4/247). Syaikh As-Sa’di menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan dosa-dosa di dalam ayat di atas adalah dosa-dosa kecil (Taisir Al-Karim Ar-Rahman, hal. 391).
Sebagaimana Allah juga menjadikan tindakan menjauhi dosa-dosa besar sebagai sebab dihapuskannya dosa-dosa kecil. Allah berfirman,
إِنْ تَجْتَنِبُوا كَبَائِرَ مَا تُنْهَوْنَ عَنْهُ نُكَفِّرْ عَنْكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَنُدْخِلْكُمْ مُدْخَلًا كَرِيمًا
“Jika kalian menjauhi dosa-dosa besar yang dilarang kepada kalian niscaya Kami akan menghapuskan dosa-dosa kecil kalian dan Kami akan memasukkan kalian ke dalam tempat yang mulia (surga).” (QS. An-Nisaa’ [4] : 31).
Syaikh As-Sa’di menjelaskan bahwa definisi yang paling tepat untuk dosa besar adalah segala bentuk pelanggaran yang diberi ancaman hukuman khusus (hadd) di dunia atau ancaman hukuman tertentu di akhirat atau ditiadakan status keimanannya atau timbulnya laknat karenanya atau Allah murka kepadanya (Taisir Al-Karim Ar-Rahman, hal. 176).
Ali bin Abi Thalhah meriwayatkan ucapan Ibnu Abbas mengenai firman Allah di atas. Ibnu Abbas mengatakan, “Dosa besar adalah segala bentuk dosa yang berujung dengan ancaman neraka, kemurkaan, laknat, atau adzab.” (HR. Ibnu Jarir, disebutkan Ibnu Katsir dalam tafsirnya, 2/202).
Ibnu Abi Hatim menuturkan : Abu Zur’ah menuturkan kepada kami : Utsman bin Syaibah menuturkan kepada kami : Jarir menuturkan kepada kami riwayat dari Mughirah. Dia (Mughirah) mengatakan, “Tindakan mencela Abu Bakar dan Umar radhiyallahu’anhuma juga termasuk dosa besar.” Ibnu Katsir mengatakan, “Sekelompok ulama bahkan berpendapat kafirnya orang yang mencela Sahabat, ini merupakan pendapat yang diriwayatkan dari Malik bin Anas rahimahullah.” Muhammad bin Sirin mengatakan, “Aku tidaklah mengira bahwa ada seorang pun yang menjatuhkan nama Abu Bakar dan Umar sementara dia adalah orang yang mencintai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.” (Diriwayatkan oleh At-Tirmidzi). (lihat keterangan ini dalam Tafsir Al-Qur’an Al-’Azhim, 2/203).
Qatadah mengatakan tentang makna ayat di atas, “Allah hanya menjanjikan ampunan bagi orang yang menjauhi dosa-dosa besar.” (Tafsir Al-Qur’an Al-’Azhim, 2/203).
Termasuk bagian dari menjauhi dosa besar ialah dengan senantiasa menunaikan kewajiban yang apabila ditinggalkan maka pelakunya terjerumus dalam dosa besar seperti halnya meninggalkan shalat, meninggalkan shalat Jum’at, atau meninggalkan puasa Ramadhan (Taisir Al-Karim Ar-Rahman, hal. 176).
Memasukkan Ke Dalam Surga

Thalhah bin Ubaidillah radhiyallahu’anhu menceritakan bahwa suatu ketika ada seorang lelaki badui datang menemui Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam keadaan rambutnya acak-acakan. Dia mengatakan,

“Wahai Rasulullah. Beritahukan kepadaku tentang shalat yang Allah wajibkan untuk kukerjakan?”. Beliau menjawab,
“Shalat lima waktu, kecuali kalau kamu mau menambahnya dengan shalat sunnah.”
Lalu dia berkata,
“Beritahukan kepadaku puasa yang Allah wajibkan untukku?”.
Beliau menjawab,
“Puasa di bulan Ramadhan, kecuali kalau kamu mau menambah dengan puasa sunnah.”
Lalu dia berkata,
“Beritahukan kepadaku zakat yang Allah wajibkan untukku.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pun memberitahukan kepadanya syari’at-syari’at Islam. Orang itu lalu mengatakan, “Demi Dzat yang telah memuliakan anda dengan kebenaran. Aku tidak akan menambah sama sekali, dan aku juga tidak akan menguranginya barang sedikitpun dari kewajiban yang Allah bebankan kepadaku.” Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pun bersabda,
“Dia beruntung jika dia memang jujur.” Atau beliau mengatakan,“Dia akan masuk surga jika dia benar-benar jujur/konsekuen dengan ucapannya itu.” (HR. Bukhari [46, 1891, 2678, dan 9656] dan Muslim [11]).
Membentengi Pelakunya Dari Perbuatan Buruk
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
الصِّيَامُ جُنَّةٌ فَلَا يَرْفُثْ وَلَا يَجْهَلْ وَإِنْ امْرُؤٌ قَاتَلَهُ أَوْ شَاتَمَهُ فَلْيَقُلْ إِنِّي صَائِمٌ مَرَّتَيْنِ وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَخُلُوفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ تَعَالَى مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ يَتْرُكُ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ وَشَهْوَتَهُ مِنْ أَجْلِي الصِّيَامُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا
“Puasa adalah perisai, maka janganlah dia berkata kotor dan bertindak dungu. Kalau pun ada orang yang mencela atau mencaci maki dirinya hendaknya dia katakan kepadanya, “Aku sedang puasa.” Dua kali. Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih wangi di sisi Allah daripada harumnya minyak kasturi. (Allah berfirman) ‘Dia rela meninggalkan makanannya, minumannya, dan keinginan nafsunya karena Aku. Puasa itu untuk-Ku, dan Aku sendiri yang akan membalasnya.’ Setiap kebaikan itu pasti dilipatgandakan sepuluh kalinya.” (HR. Bukhari [1894] dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu’anhu).
Yang dimaksud dengan kata-kata kotor (rofats) di dalam hadits ini adalah ucapan yang keji. Kata rofats juga terkadang dimaksudkan untuk menyebut jima’ beserta pengantar-pengantarnya. Atau bisa juga maknanya lebih luas daripada itu semua (Fath Al-Bari, 4/123).
Al-Qurthubi menjelaskan bahwa ini bukan berarti di selain waktu puasa orang boleh mengucapkan kata-kata kotor. Hanya saja ketika sedang berpuasa maka larangan terhadap hal itu semakin keras dan semakin tegas (Fath Al-Bari, 4/124).
Kata rofats dengan makna jima’ bisa dilihat dalam ayat,
أُحِلَّ لَكُمْ لَيْلَةَ الصِّيَامِ الرَّفَثُ إِلَى نِسَائِكُمْ
“Dihalalkan untuk kalian pada malam (bulan) puasa melakukan rafats (jima’) kepada isteri-isteri kalian.” (QS. Al-Baqarah [2] : 187).
Ibnu Katsir menjelaskan bahwa kata rofats di dalam ayat ini maksudnya adalah jima’. Inilah tafsiran Ibnu Abbas, Atha’, Mujahid, Sa’id bin Jubair, Thawus, Salim bin Abdullah, Amr bin Dinar, Al-Hasan, Qatadah, Az-Zuhri, Adh-Dhahhaak, Ibrahim An-Nakha’i, As-Suddi, Atha’ Al-Khurasani, dan Muqatil bin Hayan (lihat Tafsir Al-Qur’an Al-’Azhim, 1/286).
Dan yang dimaksud dengan bau mulut -orang yang puasa- tersebut adalah bau mulut yang timbul akibat berpuasa, bukan karena sebab yang lain (Fath Al-Bari, 4/125).
Sedangkan yang dimaksud dengan ‘keinginan nafsunya’ di dalam hadits ini adalah hasrat untuk berjima’, sebab penyebutannya digandengkan dengan makan dan minum (Fath Al-Bari, 4/126).
Sebuah Pintu Khusus Di Surga
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ فِي الْجَنَّةِ بَابًا يُقَالُ لَهُ الرَّيَّانُ يَدْخُلُ مِنْهُ الصَّائِمُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ لَا يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ يُقَالُ أَيْنَ الصَّائِمُونَ فَيَقُومُونَ لَا يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ فَإِذَا دَخَلُوا أُغْلِقَ فَلَمْ يَدْخُلْ مِنْهُ أَحَدٌ
“Sesungguhnya di dalam Surga terdapat sebuah pintu yang disebut Ar-Royyan. Orang-orang yang rajin berpuasa akan masuk Surga melewatinya pada hari kiamat nanti. Tidak ada orang yang memasukinya selain mereka. Diserukan kepada mereka, ‘Manakah orang-orang yang rajin berpuasa?’. Maka merekapun bangkit. Tidak ada yang masuk melewati pintu itu selain golongan mereka. Dan kalau mereka semua sudah masuk maka pintu itu dikunci sehingga tidak ada lagi seorangpun yang bisa melaluinya…” (HR. Bukhari [1896] dari Sahl radhiyallahu’anhu).
Yang dimaksud dalam hadits dengan orang yang rajin puasa bukanlah orang yang hanya mengerjakan puasa dan tidak mengerjakan shalat, sebab orang seperti ini tidak akan masuk surga akibat kekafirannya (meninggalkan shalat, pen). Akan tetapi yang dimaksud adalah kaum muslimin yang banyak-banyak berpuasa maka dia akan dipanggil agar melalui pintu tersebut. Sehingga setiap penghuni surga akan memasuki surga melalui pintu-pintunya yang berjumlah delapan (lihat Syarh Riyadhush Shalihin oleh Ibnu Utsaimin, 3/388-389).
Masing-masing pintu di surga memiliki kekhususan. Hal itu sebagaimana dikabarkan oleh Nabi dalam haditsnya,
مَنْ أَنْفَقَ زَوْجَيْنِ فِي سَبِيلِ اللَّهِ نُودِيَ مِنْ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ يَا عَبْدَ اللَّهِ هَذَا خَيْرٌ فَمَنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ الصَّلَاةِ دُعِيَ مِنْ بَابِ الصَّلَاةِ وَمَنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ الْجِهَادِ دُعِيَ مِنْ بَابِ الْجِهَادِ وَمَنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ الصِّيَامِ دُعِيَ مِنْ بَابِ الرَّيَّانِ وَمَنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ الصَّدَقَةِ دُعِيَ مِنْ بَابِ الصَّدَقَةِ فَقَالَ أَبُو بَكْرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ بِأَبِي أَنْتَ وَأُمِّي يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا عَلَى مَنْ دُعِيَ مِنْ تِلْكَ الْأَبْوَابِ مِنْ ضَرُورَةٍ فَهَلْ يُدْعَى أَحَدٌ مِنْ تِلْكَ الْأَبْوَابِ كُلِّهَا قَالَ نَعَمْ وَأَرْجُو أَنْ تَكُونَ مِنْهُم
“Barangsiapa yang berinfak dengan sepasang hartanya di jalan Allah maka ia akan dipanggil dari pintu-pintu surga, ‘Hai hamba Allah, inilah kebaikan.’ Maka orang yang termasuk golongan ahli shalat maka ia akan dipanggil dari pintu shalat. Orang yang termasuk golongan ahli jihad akan dipanggil dari pintu jihad. Orang yang termasuk golongan ahli puasa akan dipanggil dari pintu Ar-Royyan. Dan orang yang termasuk golongan ahli sedekah akan dipanggil dari pintu sedekah.”
Ketika mendengar hadits ini Abu Bakar pun bertanya, “Ayah dan ibuku sebagai penebus anda wahai Rasulullah, kesulitan apa lagi yang perlu dikhawatirkan oleh orang yang dipanggil dari pintu-pintu itu. Mungkinkah ada orang yang dipanggil dari semua pintu tersebut?”.
Maka beliau pun menjawab, “Iya ada. Dan aku berharap kamu termasuk golongan mereka.” (HR. Bukhari [1897 dan 3666] dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu’anhu).
Al-Qadhi menukil ucapan Al-Harawi ketika menerangkan makna ’sepasang hartanya’ : Ada yang berpendapat bahwa yang dimaksud dengan ’sepasang harta’ adalah dua ekor kuda, dua orang budak, atau dua ekor onta (Al-Minhaj oleh An-Nawawi, 4/351). Sedangkan yang dimaksud dengan berinfak di jalan Allah dalam hadits ini mencakup berinfak untuk segala bentuk amal kebaikan, bukan khusus untuk jihad saja (Al-Minhaj, 4/352).
Hadits ini juga menunjukkan bahwa setiap orang yang beramal akan dipanggil dari pintunya masing-masing. Hal ini didukung dengan hadits dari jalur lain juga dari Abu Hurairah yang mengungkapkannya secara tegas, Nabi bersabda,
لِكُلِّ عَامِل بَاب مِنْ أَبْوَاب الْجَنَّة يُدْعَى مِنْهُ بِذَلِكَ الْعَمَل
“Bagi setiap orang yang beramal terdapat sebuah pintu khusus di surga yang dia akan dipanggil melalui pintu tersebut karena amal yang telah dilakukannya.” (HR. Ahmad dan Ibnu Abi Syaibah dengan sanad sahih, demikian kata Al-Hafizh dalam Fath Al-Bari, 7/30).
Hadits ini juga menunjukkan betapa mulia kedudukan Abu Bakar radhiyallahu’anhu. Sebab Nabi mengatakan di akhir hadits ini, “Dan aku berharap kamu termasuk golongan mereka -yaitu orang yang dipanggil dari semua pintu surga-.” Para ulama mengatakan bahwa harapan dari Allah atau Nabi-Nya pasti terjadi. Dengan pernyataan ini maka hadits di atas termasuk kategori hadits yang menunjukkan keutamaan Abu Bakar radhiyallahu’anhu. Hadits ini juga menunjukkan bahwa betapa sedikit orang yang bisa mengumpulkan berbagai amal kebaikan di dalam dirinya (Fath Al-Bari, 7/31).
Abu Bakar adalah orang yang memiliki berbagai bentuk amal shalih dan ketaatan. Hal itu terbukti sebagaimana disebutkan dalam hadits berikut.
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ أَصْبَحَ مِنْكُمْ الْيَوْمَ صَائِمًا قَالَ أَبُو بَكْرٍ أَنَا قَالَ فَمَنْ تَبِعَ مِنْكُمْ الْيَوْمَ جَنَازَةً قَالَ أَبُو بَكْرٍ أَنَا قَالَ فَمَنْ أَطْعَمَ مِنْكُمْ الْيَوْمَ مِسْكِينًا قَالَ أَبُو بَكْرٍ أَنَا قَالَ فَمَنْ عَادَ مِنْكُمْ الْيَوْمَ مَرِيضًا قَالَ أَبُو بَكْرٍ أَنَا فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا اجْتَمَعْنَ فِي امْرِئٍ إِلَّا دَخَلَ الْجَنَّةَ
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya (kepada para sahabat), “Siapakah di antara kalian yang pada hari ini berpuasa?”. Abu Bakar berkata, “Saya.” Beliau bertanya lagi, “Siapakah di antara kalian yang hari ini sudah mengiringi jenazah?”. Maka Abu Bakar berkata, “Saya.” Beliau kembali bertanya, “Siapakah di antara kalian yang hari ini memberi makan orang miskin?”. Maka Abu Bakar mengatakan, “Saya.” Lalu beliau bertanya lagi, “Siapakah di antara kalian yang hari ini sudah mengunjungi orang sakit.” Abu Bakar kembali mengatakan, “Saya.” Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pun bersabda, “Tidaklah ciri-ciri itu terkumpul pada diri seseorang melainkan dia pasti akan masuk surga.” (HR. Muslim [1027 dan 1028] dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu’anhu).
Abu Bakar Al-Muzani berkomentar tentang sahabat Abu Bakar Ash-Shiddiq radhiyallahu’anhu, ”Tidaklah Abu Bakar itu melampaui para sahabat Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam (semata-mata) karena (banyaknya) mengerjakan puasa atau sholat, akan tetapi karena sesuatu yang bersemayam di dalam hatinya.” Mengomentari ucapan Al-Muzani tersebut, Ibnu ‘Aliyah mengatakan, ”Sesuatu yang bersemayam di dalam hatinya adalah rasa cinta kepada Allah ‘azza wa jalla dan sikap nasihat terhadap (sesama) makhluk-Nya.” (Jami’ Al-’Ulum wa Al-Hikam oleh Ibnu Rajab, hal. 102).
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أَلَا وَإِنَّ فِي الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ أَلَا وَهِيَ الْقَلْبُ
”Ketahuilah, sesungguhnya di dalam tubuh terdapat segumpal daging. Apabila ia baik, akan baiklah seluruh anggota tubuh. Dan apabila ia rusak, rusaklah seluruh anggota tubuh. Ketahuilah, bahwa segumpal daging itu adalah jantung.” (HR. Bukhari [52] dan Muslim [1599] dari sahabat An-Nu’man bin Basyir radhiyallahu’anhuma).
Ibnu Rajab Al-Hanbali mengatakan, ”Di dalam hadits ini terdapat isyarat yang menunjukkan bahwa kebaikan gerak-gerik anggota badan manusia, kemauan dirinya untuk menjauhi perkara-perkara yang diharamkan, kesanggupannya meninggalkan hal-hal yang berbau syubhat (ketidakjelasan) adalah sangat tergantung pada gerak-gerik hatinya. Apabila hatinya bersih, yaitu tatkala di dalamnya tidak ada selain kecintaan kepada Allah dan kecintaan terhadap apa-apa yang dicintai Allah, rasa takut kepada Allah dan khawatir terjerumus dalam hal-hal yang dibenci-Nya, maka niscaya akan menjadi baik pula gerak-gerik seluruh anggota badannya. Dari sanalah tumbuh sikap menjauhi segala macam keharaman dan sikap menjaga diri dari perkara-perkara syubhat untuk menghindarkan diri dari hal-hal yang diharamkan…” (Jami’ Al-‘Ulum wa Al-Hikam, hal. 93).
An-Nawawi mengatakan, “Hadits ini menunjukkan penegasan agar bersungguh-sungguh dalam upaya memperbaiki hati dan menjaganya dari kerusakan.” (Al-Minhaj, 6/108).
Syaikh Ibnu Utsaimin mengatakan bahwa salah satu pelajaran penting yang bisa dipetik dari hadits di atas adalah, “Poros baik dan rusaknya (amalan) adalah bersumber dari hati. Apabila hatinya baik maka seluruh tubuh juga akan baik. Dan jika ia rusak, maka seluruh anggota tubuh akan ikut rusak. Dari faidah ini muncul perkara yang lain yaitu : sudah semestinya memperhatikan masalah hati lebih daripada perhatian terhadap masalah amal anggota badan. Sebab hati adalah poros amalan. Dan hati itulah yang nanti pada hari kiamat akan menjadi objek utama ujian yang ditujukan kepada manusia. Hal itu sebagaimana firman Allah ta’ala (yang artinya), “Apakah mereka tidak mengetahui ketika mayat yang ada di dalam kubur dibangkitkan dan dikeluarkan apa-apa yang tersembunyi di dalam dada.” (QS. Al-’Adiyat : 9-10). Allah ta’ala juga berfirman (yang artinya), “Sesungguhnya Dia Maha Kuasa untuk mengembalikannya. Pada hari itu akan diuji perkara-perkara yang tersembunyi (di dalam hati).” (QS. Ath-Thariq : 8-9). Maka sucikanlah hatimu dari kesyirikan, kebid’ahan, dengki dan perasaan benci kepada kaum muslimin, serta (bersihkanlah hatimu) dari akhlak-akhlak dan keyakinan lainnya yang bertentangan dengan syari’at, karena yang menjadi pokok segala urusan adalah hati.” (Syarh Arba’in, hal. 113).
Beliau juga mengatakan, “Apabila Allah di dalam kitab-Nya, serta Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam di dalam Sunnahnya juga telah menegaskan agar memperbaiki niat, maka wajib bagi setiap manusia untuk memperbaiki niatnya dan memperhatikan adanya keragu-raguan yang tertanam di dalam hatinya untuk kemudian dilenyapkan olehnya menuju keyakinan. Lantas bagaimanakah caranya?”.
Beliau melanjutkan, “Hal itu dapat ditempuh dengan cara memperhatikan ayat-ayat. Allah ‘azza wa jalla berfirman (yang artinya), “Sesungguhnya di dalam penciptaan langit dan bumi serta pergantian siang dan malam sungguh-sungguh terdapat tanda-tanda kebesaran Allah bagi orang-orang yang menggunakan akal pikiran.” (QS. Ali ‘Imran : 190). Allah juga berfirman (yang artinya), “Sesungguhnya di langit dan di bumi benar-benar terdapat tanda-tanda kebesaran Allah bagi orang-orang yang beriman, begitu juga dalam penciptaan diri kalian dan hewan-hewan melata yang bertebaran adalah tanda kebesaran Allah bagi orang-orang yang yakin.” (QS. Al-Jatsiyah : 4). Maka silakan anda perhatikan ayat-ayat Allah yang lain.”
“Kemudian apabila syaitan membisikkan di dalam hati anda keragu-raguan, perhatikanlah ayat-ayat Allah, perhatikan alam semesta ini siapakah yang telah mengaturnya, perhatikanlah bagaimana keadaan bisa berubah-ubah, bagaimana Allah mempergilirkan perjalanan hari di antara umat manusia sampai anda benar-benar yakin bahwa alam ini memiliki pengatur yang maha bijaksana (yaitu Allah) ‘azza wa jalla…” (Syarh Riyadhush Shalihin, 1/41)

Kamis, 29 Juli 2010

ucapan selamat lebaran

SATU
Selamat hari raya idul fitri
mohon maaf lahir dan batin

DUA
Lihatlah matahari dan rembulan
menari-nari melihat dirimu
memaafkanku sebelum kuminta.

TIGA
Kala air hujan jatuh membasahi bumi
larutkan debu-debu di dedaunan
Kala maafmu terucap untukku
larutkan debu-debu dosa dari diriku

EMPAT
Seperti meja kerja yang tertata rapi
Seperti piring di rak yang kering dan bersih
Seperti meja makan yang dipenuhi hidangan
Begitulah aku mempersiapkan diri
untuk jamuan kata maaf darimu

LIMA
Indahnya mawar boleh dihiasi duri
Indahnya perdu boleh dihiasi benalu
Indahnya langit boleh dihiasi mendung
Namun indahnya persahabatan kita
hanya boleh dihiasi ketulusanmu memaafkanku

ENAM
Bila aku diberi anugrah
hujan uang dari langit
atau hujan maaf darimu sahabat
Dengan senang hati aku memilih maafmu

TUJUH
Jangan biarkan tidurku tidak nyenyak
Jangan biarkan makanku tidak enak
Jangan biarkan hari-hariku sesak
menanti kata maaf darimu

DELAPAN
Seperti kancil mencuri timun
Seperti kancil terperangkap orang-orangan sawah
Seperti kancil mengiba maaf Pak Tani
Bagitulah aku memohon maaf darimu

SEMBILAN
Seandainya aku harus memilih
duka derita untuk raih maafmu
atau sukaria tanpa kata maaf darimu
Aku pasti memilih sukaria dalam maafmu.
kerena yakin kau takkan rela diriku menderita

SEPULUH
Seperti tangan rela terluka duri-duri mawar
demi sekuntum bunga yang menawan hati
Kuharap luka dosaku kaurelakan
demi indahnya persahabatan kita

SEBELAS
Maafkan aku karena mengabaikanmu
Maafkan aku karena menyakitimu
Maafkan aku atas segala kekasaranku
Maafkan aku atas segala kesalahanku

DUABELAS
Seperti permata yang kembali bersinar
Seperti daun yang kembali menghijau
Seperti air yang kembali jernih
Seperti maafmu membawaku kembali fitri

TIGABELAS
Hari-hari yang kita lalui,
tidak hanya saling berbagi,
namun juga saling menyakiti
Di hari idul fitri ini,
tak hanya maafmu yang kuingini,
namun juga tekad saling menasehati,
untuk terus memperbaiki diri.

EMPATBELAS
Bergelas-gelas madu
boleh rusak oleh seteguk nila
Berhari-hari kebersamaan
jangan biarkan rusak oleh sepatah kata
Maafkan segala salah kata-kata
Maafkan segala tindakan tercela

LIMABELAS
Masih ingatkah kasarku padamu?
Masih ingatkah saat kusakiti hatimu?
Di hari fitri ini kuhadiahkan
Penghapus untuk hapuskan kesalahanku
Kacamata hitam untuk melupakan
semua sakit hatimu

Minggu, 23 Mei 2010

ramalan

ramalan berdasarkan weton

Hari kelahiran seseorang mempunyai pengaruh terhadap tabiat dan watak orang tersebut dalam tingkah lakunya nanti.


Berikut ini akan dijelaskan tabiat dan watak tiap-tiap orang yang lahir pada hari tujuh dan hari pasaran. Bila ada orang yang lahir pada hari:

Orang yang lahir pada hari Ahad Kliwon:
Tabiatnya sangat angkuh dan suka membanggakan diri serta mudah tersinggung, bila bertengkar ingin menang sendiri. Tetapi ia pandai menyimpan rahasia dan penghemat.

Orang yang lahir pada hari Ahad Legi:
Tabiatnya keras hati, bila ia wanita berani terhadap suami, suka membuka rahasia orang lain. Tetapi ia sangat jujur di dalam mengemban amanat, tidak mudah terpengaruh bujuk rayu orang lain dan pandai menyimpan rahasia rumah tangganya sendiri.

Orang yang lahir pada hari Ahad Pahing:
Tabiatnya mudah bimbang dan mudah tersinggung, bila ia wanita tidak taat terhadap suaminya dan anehnya ia sangat besar sekali rasa cemburunya. Tetapi ia bukanlah tipe seorang pemboros yang suka menghambur-hamburkan uang serta mengerti tanggung jawab.

Orang yang lahir pada hari Ahad Pon:
Tabiatnya keras hati, pemberani dan mudah tersinggung. Tetapi pandai mengemban amanat, sangat menaruh belas-kasihan terhadap orang yang kena musibah, terutama terhadap orang yang fakir miskin. Dari itu, ia banyak menolong.

Orang yang lahir pada hari Ahad Wage:
Tabiatnya tidak bisa menyimpan rahasia, pemboros, keras hati dan suka bertengkar. Tetapi ia sangat cerdik, pandai mencari rizqi dan suka memaafkan kesalahan orang.

Orang yang lahir pada hari Senin Kliwon:
Tabiatnya sangat cemburu, suka dipuji, bila ia wanita berani terhadap suaminya, pemboros dan suka bepergian serta kurang mengerti tanggung jawab. Tetapi suka menolong fakir miskin, terutama orang yang kena musibah.

Orang yang lahir pada hari Senin Legi:
Tabiatnya keras hati, mudah bimbang dan suka disanjung serta bila ia wanita sangat berani terhadap suami. Tetapi suka menerima nasihat orang lain, banyak memberikan pertolongan dan suka memaafkan kesalahan orang.

Orang yang lahir pada hari Senin Pahing:
Tabiatnya berhati keras, tidak suka menerima nasihat dan mudah putus asa. Tetapi ia memiliki daya ingat yang tangguh, penghemat dan suka memaafkan kesalahan orang yang mengaku bersalah.

Orang yang lahir pada hari Senin Pon:
Tabiatnya mudah tersinggung, bila bertengkar tidak mau mengalah dan tidak pandai menyimpan rahasia. Tetapi bila ia wanita sangat setia terhadap suami, bila ia berjanji tidak pernah mengingkari serta terkenal seorang yang pandai berhemat.

Orang yang lahir pada hari Senin Wage:
Tabiatnya suka menuruti kehendak kemauannya sendiri, tidak mau menerima nasihat orang lain, pemboros dan tidak pandai menyimpan rahasia. Tetapi ia mempunyai pendirian yang teguh dan suka mengalah bila bertengkar.

Orang yang lahir pada hari Selasa Kliwon:
Tabiatnya suka membanggakan diri, banyak bicara, dan mudah tersinggung. Tetapi berhati ramah, dapat memikat hati orang lain, dapat mengemban amanat serta dapat dipercaya.

Orang yang lahir pada hari Selasa Legi:
Tabiatnya Seringkali berbuat kesalahan, bila ia wanita sangat berani terhadap suami, ceroboh. Tetapi memiliki pendirian yang teguh, tidak mudah bimbang, penghemat serta mudah sadar bila menerima nasihat.

Orang yang lahir pada hari Selasa Pahing:
Tabiatnya suka disanjung bila ia wanita banyak cemburunya, kurang setia terhadap suami dan pemboros. Tetapi berhati ramah, daya ingatnya kuat serta teguh pendiriannya.

Orang yang lahir pada hari Selasa Pon:
Tabiatnya berhati keras, mudah tersinggung, bila bertengkar tidak mau mengalah, bila ia wanita kadang-kadang berani terhadap suami, tetapi sangat menaruh belas kasihan terhadap orang yang terkena musibah, sangat jujur berterus terang serta pandai menyimpan rahasia.

Orang yang lahir pada hari Selasa Wage:
Tabiatnya bila ia wanita besar sekali cemburunya, suka dipuji dan berhati keras, tetapi sangat menaruh belas kasihan terhadap penderitaan orang lain.

Orang yang lahir pada hari Rabu Kliwon:
Teabiatnya mudah bimbang, berhati keras dan banyak lupa. Tetapi bila ia wanita sangat setia terhadap suami, penghemat dan suka menerima nasihat orang lain serta mudah bergaul.

Orang yang lahir pada hari Rabu Legi:
Tabiatnya berhati keras, mudah tersinggung, tiadak pandai menyimpan rahasia dan suka disanjung. Tetapi berhati baik, suka menolong penderitaan orang lain, dan banyak menaruh belas kasihan.

Orang yang lahir pada hari Rabu Pahing:
Tabiatnya pemboros, mudah tersinggung dan mudah marah. Tetapi banyak menaruh belas kasihan terhadap sesama, suka menerima dan suka memberi serta tahan menerima cobaan.

Orang yang lahir pada hari Rabu Pon:
Tabiatnya mudah tersinggung, bila ia wanita banyak cemburunya dan tidak pandai menyimpan rahasia. Tetapi suka menerima nasihat orang lain, berpendirian teguh serta sangat memikirkan nasib orang fakir miskin.

Orang yang lahir pada hari Rabu Wage:
Tabiatnya mudah tersinggung, berhati keras dan tidak pandai menyimpan rahasia. Tetapi ia bersifat ramah terhadap sesama, pandai bergaul dan suka menolong orang lain dalam kesusahan.

Orang yang lahir pada hari Kamis Kliwon:
Tabiatnya suka pamer, penyombong dan suka membanggakan diri. Tetapi mempunyai daya ingat yang kuat, bercita-cita tinggi serta mudah menaruh belas kasihan terhadap orang yang terkena musibah.

Orang yang lahir pada hari Kamis Legi:
Tabiatnya banyak bicara, mudah tersinggung, segala sesuatunya menurut kemauannya sendiri serta susah diatur. Tetapi ia bersifat ramah, pandai bergaul serta memiliki pendirian yang teguh.

Orang yang lahir pada hari Kamis pahing:
Tabiatnya berhati keras, mudah marah, serta mudah tersinggung. Tetapi ia suka menolong penderitaan orang, pandai menyimpan rahasia, tidak mudah bimbang dan berpendirian yang teguh.

Orang yang lahir pada hari Kamis Pon:
Tabiatnya suka disanjung, mudah tersinggung, serta suka berfoya-foya. Tetapi ia bersifat ramah, memiliki sifat penyabar dan memiliki pendirian yang teguh serta suka mengalah dalam segala sesuatunya.

Orang yang lahir pada hari Kamis Wage:
Tabiatnya suka berbuat yang tidak baik, pendendam, mudah tersinggung dan berhati keras, tetapi ia pandai mengambil hati orang lain, pandai bergaul dan sangat berhemat serta memiliki pendirian yang teguh.

Orang yang lahir pada hari Kamis Kliwon:
Tabiatnya bila ia wanita banyak cemburunya, kehendaknya sulit dirubayh, tidak pandai menyimpan rahasia. Tetapi berhati mulia, pemaaf, suka menerima dan suka memberi serta memiliki daya ingat yang teguh.

Orang yang lahir pada hari Jumat Legi:
Tabiatnya keras hati, mudah tersinggung, gemar dipuji serta kadang-kadang mudah putus asa. Tetapi ia suka memberi pertolongan orang lain yang menderita, sangat tabah dalam menerima cobaan.

Orang yang lahir pada hari Jumat Pahing:
Tabiatnya gampang menerima hasutan, banyak bicara, dan berhati keras. Tetapi ia sangat menaruh belas kasihan terhadap orang yang tertimpa musibah, sangat bijaksana, serta memiliki pendirian yang teguh.

Orang yang lahir pada hari Jumat pon:
Tabiatnya kurang pandai menyimpan rahasia, berhati keras, suka disanjung dan mudah putus asa. Tetapi berhati penyabar, tahan menerima cobaan, tidak suka mementingkan kepentingan diri sendiri serta teguh pendirian.

Orang yang lahir pada hari Jumat Wage:
Tabiatnya mudah tersinggung, mudah bimbang, mudah putus asa serta tidak pandai menyimpan rahasia. Tetapi ia pandai bersyukur terhadap nikmat yang diterimanya, berhati mulia, mau menerima nasihat orang lain serta berpendirian yang teguh.

Orang yang lahir pada hari Sabtu Kliwon:
Tabiatnya berhati keras, bila ia wanita sangat berani terhadap suaminya, pemboros dan segala sesuatu susah diatur. Tetapi walau demikian ia bersifat belas kasihan terhadap orang yang terkena musibah, pemaaf dan memiliki pendirian yang teguh.

Orang yang lahir pada hari Sabtu Legi:
Tabiatnya mudah tersinggung, suka dipuji dan berhati keras serta suka menuruti kehendaknya sendiri. Tetapi pandai menyimpan rahasia, pandai bergaul serta pandai memikat hati orang lain.

Orang yang lahir pada hari Sabtu Pahing:
Tabiatnya mudah tersinggung, suka dipuji dan suka berfoya-foya. Tetapi ia pandai bergaul, banyak memberikan pertolongan terhadap orang yang terkena musibah dan memiliki daya ingat yang sangat kuat.

Orang yang lahir pada hari Sabtu Pon:
Tabiatnya pemboros, mudah tersinggung, suka berfoya-foya dan sangat keras hati. Tetapi suka menerima nasihat orang lain, suka menolong, memiliki daya fakir cerdas serta tahan menerima cobaan.

Orang yang lahir pada hari Sabtu wage:
Tabiatnya suka menuruti kemauannya sendiri, gemar dipuji dan bila ia wanita berani terhadap suami, serta bersifat serakah. Tetapi ia pandai bergaul, rendah hati, suka menerima nasihat serta pandai menyimpan rahasia.

Minggu, 25 April 2010

sastra

Kajian Fiksi
1. Hakikat Fiksi
Pengkajian terhadap karya fiksi, berarti penelaah, penyelidikan, atau mengkaji, menelaah, menyelidiki karya fiksi tersebut. Novel merupakan sebuah struktur organisme yang kompleks, unik, dan mengungkapkan segala sesuatu (lebih bersifat) secara tidak langsung. Tujuan utama analisis kesastraan, fiksi, puisi, ataupun yang lain adalah untuk memahami secara lebih baik karya sastra yang bersangkutan, di samping untuk membantu menjelaskan pembaca yang kurang dapat memahami karya itu.

Manfaat yang akan terasa dari kerja analisis itu adalah jika kita (segera) membaca ulang karya-karya kesastraan (novel,cerpen) yang dianalisis itu, baik karya-karya itu dianalisis sendiri maupun orang lain. Namun demikian adanya perbedaan penafsiran dan atau pendapat adalah sesuatu hal yang wajar dan biasa terjadi, dan itu tidak perlu dipersoalkan. Tentu saja masing-masing pendapat itu tak perlu memiliki latar belakang argumentasi yang dapat diterima.

2.Unsur-unsur Fiksi
Karya fiksi merupakan sebuah bangunan cerita yang menampilkan sebuah dunia yang sengaja dikreasiakan pengarang. Sebuah novel merupakan sebuah totalitas, suatu keseluruhan yang bersifat artistik. Sebagai sebuah totalitas, novel mempunyai bagian-bagian, unsur-unsur, yang saling berkaitan satu sama lain yang erat dan saling menguntungkan.

Fakta, Tema, dan Sarana Cerita
Stanton (1965: 11-36) membedakan unsur pembangun sebuah novel ke dalam tiga bagian; fakta, tema, dan sarana pengucapan (sastra).
1. Fakta (facts) dalam sebuah cerita meliputi karakter (tokoh cerita), plot, dan setting merupakan unsur faktual yang dapat dibayangkan peristiwanya, eksistensinya, dalam sebuah novel.
2. Tema adalah sesuatu yang menjadi dasar cerita, yang berkaitan dengan berbagai pengalaman kehidupan seperti masalah cinta, kasih, rindu, takut, maut, religius dll. Tema bersinonim dengan ide atau tujuan utama cerita.
3. Sarana pengucapan sastra, adalah teknik yang digunakan oleh pengarang untuk memilih dan menyusun detil-detil cerita (peristiwa dan kejadian) menjadi pola yang bermakna. Macam sarana sastra antara lain, sudut pandang penceritaan, gaya (bahasa), dan nada, simbolisme, dan ironi.
Cerita dan Wacana
Menurut pandangan strukturalisme unsur fiksi dibagi dua yaitu cerita dan wacana. Cerita merupakan isi dari ekspresi naratif, sedangkan wacana merupakan bentuk dari sesuatu yang diekspresikan (Chatman, 1980:23). Oleh kaum formalis Rusia yaitu membedakannya ke dalam unsur fable (fibula) dan unsure sujet (sjuzet). Fabel merupakan aspek materil (dasar) cerita, keseluruhan cerita yang diungkapkan dalam teks naratif yang disampaikan kepada pembaca. Sujet yang disebut juga plot, adalah urutan cerita yang seperti terlihat dalam teks itu, yang mungkin berupa:

• Urutan kronolagis/normal (urutan dari awal hingga akhir, a-b-c)
• Urutan sorot balik (flash back, c-b-a)
• Urutan in medias res (mulai dari peristiwa/konflik yang menegang, b-a-c)

3. Plot / Alur dalam Karya Fiksi
1. Hakikat Plot dan Pemplotan
Beberapa pengertian menurut para ahli, antara lain:

•Stanton (1965: 14), mengemukakan plot adalah cerita yang berisi urutan kejadian, namun tiap kejadian itu hanya dihubungkan secara sebab akibat, peristiwa yang satu disebabkan atau menyebabkan terjadinya peristiwa lain.
•Kenny (1966: 14), mengemukan plot sebagai peristiwa-peristiwayang ditampilkan dalam cerita yang tidak bersifat sederhana, karena pengarang menyusun peristiwa-peristiwa itu berdasarkan kaitan sebab akibat.
•Forster(1970: 93), plot adalah peristiwa-peristiwa cerita yang mempunyai penekanan pada adanya hubungan kausalitas.

Penampilan peristiwa demi peristiwa yang hanya mendasarkan diri dari urutan waktu saja belum merupakan plot, agar menjadi suatu plot maka peristiwa-peristiwa tadi harus diolah dan disiasati secara kreatif. Sehingga hasil pengolahan dan penyiasatan itu sendiri merupakan sesuatu yang indah dan menarik, khususnya dalam kaitannya dengan karya fiksi yang bersangkutan secara keseluruhan. Sifat plot misterius dan intelektual menampilkan kejadian-kejadian yang mengandung konflik yang mampu menarik atau bahkan mencekam pembaca. Sifat misterius plot tersebut tampaknya tak berbeda kaitannya dengan pengertian suspense, rasa ingin tahu pembaca. Bahwa unsur suspense merupakan suatu hal yang amat penting di dalam plot sebuah karya naratif. Unsur inilah, antara lain yang menjadi pendorong pembaca untuk mau menyelesaikan novel yang dibacanya. Oleh karena itu plot bersifat misterius, untuk memahaminya diperlukan kemampuan intelektul. Tanpa disertai adanya daya intelektual, tak mungkin orang dapat memahami plot cerita dengan baik. Hubungan antarperistiwa, kasus, atau berbagai persoalan yang diungkapkan dalam sebuah karya, belum tentu ditunjukkan secara eksplisit dan langsung oleh pengarang.

2. Peristiwa, Konflik, dan Klimaks
Perisiwa, konflik dan klimaks merupan tiga unsur yang amat esensial dan saling berhubungan.
2.1 Peristiwa
Peristiwa dapat diartikan sebagai peralihan dari suatu keadaan ke keadaan yang lain (Luxemburg,1992: 150). Peristiwa dibagi menjadi 3 tergantung dari mana ia dilihat:

•Peristiwa fungsional adalah peristiwa-peeristiwa yang menentukan dan atau mempengaruhi perkembangan plot. Urutan-urutan peristiwa fungsional merupakan inti cerita sebuah karya fiksi yang bersangkutan.
•Peristiwa kaitan adalah peristiwa-peristiwa yang berfungsi mengkaitkan peristiwa-peristiwa penting dalam pengurutan penyajian cerita.
•Peristiwa acuan adalah peristiwa yang tidak secara langsung berpengaruh dan berhubungan dengan perkembangan plot, melainkan mengacu pada unsur-unsur lain, misalnya berhubungan dengan masalah perwatakan atau suasana yang melingkupi batin tokoh.

2.2 Konflik
Konflik yang notabene adalah kejadian yang tergolong penting, merupakan unsur esensial dalam perkembangan plot. Konflik menyaran pada pengertian sesuatu yang bersifat tidak menyenangkan yang terjadi dan atau dialami oleh tokoh-tokoh cerita. Konflik adalah sesuatu yang dramatik, mengacu pada pertarungan antara dua kekuatan yang seimbang dan menyiratkan adanya aksi dan aksi balasan(Wellek &Warren, 1989:285). Peristiwa dan konflik biasanya bearkaitan erat, dapat saling menyebabkan terjadinya satu dengan yang lain, bahkan konflik pun hakikatnya merupakan peristiwa. Bentuk peristiwa dalam sebuah cerita, dapat berupa peristiwa fisik ataupun batin.
Konflik internal, yaitu:

•konflik fisik adalah sesuatu yang terjadi dengan melibatkan aktivitas fisik, ada interaksi antara seorang tokoh cerita dengan sesuatu yang diluar dirinya.
•koflik batin adalah sesuatu yang terjadi dalam batin, hati, seseorang tokoh.

Konflik eksternal, yaitu:

•konflik fisik/elemental adalah konflik yang disebabkan adanya benturan antara tokoh dengan lingkungan alam.
•konflik sosial adalah konflik yang disebabkan adanya kontak sosial antarmanusia atau masalah yang muncul akibat adanya hubungan antarmanusia.

2.3 Klimaks
Klimaks menurut Stanton (1965: 16), adalah saat konflik telah mencapai tingkat intensitas tertinggi, dan saat (hal) itu merupakan sesuatu yang tidak dapat dihindari kejadiannya. Dalam sebuah karya fiksi kita tamui dan rasakan , ternyata sulit menentukan klimaks. Orang bisa berbeda pendapat dalam menentukan klimaks.

3. Kaidah Pemplotan
Masalah kreativitas, kebaharuan, dan keaslian dapt juga menyangkut masalah pengembangan plot. Pengarang memiliki kebebasan untuk memilih cara untuk mengembangkan plot, membangun konflik, menyiasati penyajian peristiwa, dan sebagainya sesuai dengan selera estetisnya. Dalam usaha pengembangan plot, pengarang juga mamiliki kebebasan kreativitas. Kaidah-kaidah pemplotan yang dimaksud meliputi masalah:

•Plausibilitas. Plausibilitas menyaran pada pengertian suatu hal yang dapat dipercaya sesuai dengan logika cerita.
•Suspense. Suspense menyaran pada perasaan semacam kurang pasti terhadap peristiwa-peristiwa yang akan terjadi, khususnya yang menimpa tokoh yang diberi rasa simpati oleh pembaca(Abrams, 1981: 138). Atau, menyaran pada adanya harapan yang belum pasti pada pembaca terhadap akhir sebuah cerita (Kenny, 1966: 21).
•Surprise. Plot sebuah karya fiksi dikatakan memberi kejutan jika sesuatu dikisahkan atau kejadian-kejadian yang ditampilkan menyimpang, atau bahkan bertentangan dengan harapan kita sebagai pembaca (Abrams, 1981:138).
•Kesatupaduan. Kesatupaduan menyaran pada pengertian bahwa berbagai unsur yang ditampilkan, khususnya peristiwa-peristiwa fungsional, kaitan, dan acuan, yang mengandung konflik, atau seluruh pengalaman kehidupan yang hendak dikomunikasikan, memiliki keterkaitan satu dengan yang lain.

4. Penahapan Plot
Secara teoretis –kronologis tahap-tahap pengembangan, atau lengkapnya: struktur plot dikemukakan sebagai berikut:
a. Tahapan plot: Awal-Tengah-Akhir

•Tahap awal atau tahap perkenalan
•Tahap tengah atau tahap pertikaian, menampilkan pertentangan atau konflik.Tahap akhir atau tahap peleraian: peleraian tertutup dan penyelesaian terbuka.

b. Tahapan plot: Rincian lain
1) Tahap situation: tahap penyituasian, berisi pelukisan dan pengenalan situasi latar atau tokoh-tokoh cerita.
2) Tahap generating circumstances: tahap pemunculan konflik, masalah-masalah dan peristiwa-peristiwa yang menyulut terjadinya konflik mulai dimunculkan.
3) Tahap rising action: tahap peningkatan konflik, konflik yang telah dimunculkan pada tahap sebelumnya semakin berkembang dan dikembangkan kadar intensitasnya.
4) Tahap climax: tahap klimaks, konflik dan atau pertentangan-pertentangan yang terjadi, yang dilakui dan atau ditimpalkan kepada para tokoh cerita mencapai titik intensitas puncak.
5) Tahap denouement: tahap penyelesaian, konflik yang telah mencapai klimaks diberi penyelesaian, ketegangan dikendorkan.

5. Pembedaan Plot
5.1 Pembedaan Plot Berdasarkan Kriteria Urutan Waktu
Ada beberapa macam yaitu:

•Plot lurus/progresif. Jika peristiwa-peristiwa yang dikisahkan bersifat kronologis. A →B→C→D→E
•Plot sorot balik/flash-back. Tidak bersifat kronologis, cerita tidak dimulai dari tahap awal, mungkin dari tahap tengah atau tahap akhir. D1→A→B→C→D2→E
•Alur Campuran E→D1→A→B→C→D2
5.2 Pembedaan Plot Berdasarkan Kriteria Jumlah

•Plot tunggal, hanya mengembangkan sebuah cerita.
•Plot sub-subplot, memiliki lebih dari satu alur cerita.
5.3 Pembedaan Plot Berdasarkan Kriteria Kepadatan

•Plot padat, hubungan antarperistiwa terjalin secara erat, dan pembaca seolah-olah selalu dipaksa untuk terus-menerus mengikutinya.
•Plot longgar, pergantian antara peristiwa penting berlangsung lambat.
5.4 Pembedaan Plot Berdasarkan Kriteria Isi

•Plot peruntungan
•Plot tokohan
•Plot pemikiran.

Latar (setting) dalam Karya Fiksi
1. Pengertian dan Hakikat Latar
Latar atau setting yang disebut sebagai landasan tumpu, menyaran pada pengertian tempat, hubungan waktu, dan lingkungan sosial tempat terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan. Latar memberikan pijakan cerita secara konkret dan jelas.

• Latar fisik dan spiritual. Latar fisik adalah berhubungan dengan waktu, tempat. Penunjukan latar fisik dapat dengan bermacam-macam sesuai dengan tergantung kreativitas dan selera pengarang. Latar spiritual adalah nilai-nilai yang melingkupi dan dimiliki oleh latar fisik.
• Latar Netral dan Latar Tipikal. Latar netral adalah latar yang tidak memiliki dan tidak mendeskripsikan sifat khas tertentu yang menonjol yang terdapat dalam sebuah latar, sesuatu yang justru dapat membedakannya dengan latar-latar lain. Latar tipikal adalah memiliki dan menonjolkan sifat khas latar tertentu, baik yang menyangkut unsur tempat, waktu maupun sosial.

Unsur latar yang ditekankan peranannya dalam sebuah novel, langsung atuapun tidak langsung, akan berpengaruh terhadap elemen fiksi yang lain, khusunya alur dn tokoh. Peran latar yang menonjol, atau penekanan unsur latar, dalam sebuah novel mungkin mencakup beberapa unsur dan mungkin hanya satu-dua unsur. Antara latar dengan penokohan mempunyai hubungan yang erat dan bersifat timbal balik. Masalah status sosial juga berpengaruh dalam penokohan. Latar dalam kaitannya dengan hubungan waktu, langsung dan tak langsuang, akan berpengaruh terhadap cerita dan pengaluran.

2. Unsur Latar
Unsur latar dapat dibedakan kedalam tiga unsur pokok, yaitu tempat, waktu, dan sosial. Ketiga unsur itu walau masing-masing menawarkan permasalahan yang berbeda dan dapat dibicarakan secara sendiri, pada kenyataannya saling berkaitan dan saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya.
1) Latar Tempat
Latar tempat menyaran pada lokasi terjadinya peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi. Unsur tempat yang dipergunakan mungkin berupa tempat-tempat dengan nama tertentu, inisial tertentu, mungkin lokasi tertentu tanpa nama jelas.
2) Latar Waktu
Latar waktu berhubungan dengan masalah “kapan” terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi masalah “kapan” tersebut biasanya dihubungkan dengan waktu faktual, waktu yang kaitannya atau dapat dikaitkan dengan peristiwa sejarah.
3) Latar Sosial
Latar sosial menyaran pada hal-hal yang berhubungan dengan perilaku kehidupan sosial masyarakat di suatu tempat yang diceritakan dalam karya fiksi.

Novel dan Cerpen
Novel dan cerita pendek merupakan dua bentuk karya sastra yang juga disebut fiksi. Perbedaan antara novel dan cerpen antara lain dapat dilihat dari segi formalitas bentuk, segi panjang cerita. Menurut Edgar Allan Poe (Jassin, 1961: 72) sastrawan kenamaan Amerika, mengatakan bahwa cerpen adalah sebuah cerita yang dibaca dalam sekali duduk, kira-kira berkisar antara dua-jam (suatu hal yang tidak mungkin dilakukan untuk membaca novel).
Cerpen sendiri walaupun sama-sama pendek mempunyai variasi yaitu:

• cerpen yang pendek (short short story ), bekisar 500-an kata,
• cerpen yang panjangnya ukupan (middle short story), dan
• cerpen yang panjang (long short story), yang terdiri dari puluhan ribu kata.
Novel jauh lebih panjang daripada cerpen, novel dapat mengemukakan sesuatu secara bebas, menyajikan sesuatu yang lebih banyak, lebih rinci, lebih detil, dan lebih banyak melibatakan berbagai permasalahan yang lebih komplek. Kelebihan cerpen yang khas adalah kemampuannya mengemukakan secara lebih banyak, secara implisit dari sekedar yang diceritakan. Unsur-unsur pembangun sebuah novel dan cerpen terdapat perbedaan antara lain:

Cerpen:
1. Pada umumnya plot tunggal, hanya terdiri dari satu peristiwa yang diikuti sampai cerita berakhir
2. Berisi satu tema
3. Jumlah tokoh maupun perwatakannya terbatas
4. Tidak memerlukan detail-detail khusus tentang keadaan latar, hanya melukiskan latar secara garis besar saja atau bahkan hanya secara implisit
5. Pencapaian sifat kepaduan lebih mudah, keutuhan cerita hanya pendek –sependek satu bab dalam novel

Novel:
1. Pada umumnya memiliki lebih dari satu plot, terdiri dari satu plot utama dan sub-subplot.
2. Dapat berisi lebih dari satu tema, yaitu satu tema utama dan tema-tema tambahan
3. Jumlah tokoh lebih banyak dan perwatakannya lebih rinci dan lengkap
4. Melukiskan latar secara lebih rinci sehingga dapat memberikan gambaran yang lebih jelas, konkret, dan pasti
5. Pencapaian sifat kepaduan lebih sulit, keutuhan cerita meliputi keseluruhan bab

Novel Serius dan Novel Popoler
Sebutan novel populer atau novel pop, mulai merebak sesudah suksesnya novel Karmila, dan Cintaku di Kampus Biru pada tahun 70-an. Sesudah itu novel hiburan, tidal peduli mutunya disebut sebagai novel pop. Sastra dan musik populer sebagai kelanjutan dari istilah populer yang sebelumnya telah dikenal di dunia sastra dan musik adalah semacam sastra dan musik yang dikategorikan sebagai sastra dan hiburan komersial.
Novel popular adalah novel yang popular pada masanya dan banyak masalah yang aktual dan selalu menzaman, namun hanya sampai pada tingkat permukaan. Sastra populer adalah perekam kehidupan, dan tidak banyak memperbincangkan kembali kehidupan dalam serba kemungkinan. Sastra popular yang baik banyak mengundang pembaca untuk mengidentifikasikan dirinya (Kayam, 1981: 88). Novel serius justru harus sanggup memberikan yang serba berkemungkinan, membaca novel serius jika ingin kita memahaminya dengan baik, diperlukan daya konsentrasi yang tinggi dan disertai kemauan. Pengalaman dan permasalahan kehidupan yang ditampilkan dalam novel ini disoroti dan diungkapan sampai ke inti hakikat kehidupan yang bersifat universal. Novel serius mempunyai tujuan memberikan pengalaman yang berharga atau paling tidak mengajaknya untuk meresapi dan merenungkan secara lebih sungguh-sungguh tentang permasalahan yang dikemukakan kepada pembaca. Contoh Hamlet, Romeo dan Juliet, Belenggu, Atheis, Jalan Tak Ada Ujung, Mahabarata, dan Ramayana.

Novel popular lebih mudah dibaca dan lebih mudah dinikmati karena ia memang semata-mata menyampaikan cerita (Stanton, 1965: 2). Berhubung novel populer lebih mengejar selera pembaca, komersial, ia takkan menceritakan sesuatu yang bersifat serius sebab hal itu dapat berarti akan berkurangnya jumlah penggemarnya. Novel serius biasanya berusaha mengungkapkan sesuatu yang baru dengan cera pengucapan yang baru pula. Oleh karena itu, dalam novel serius tidak akan terjadi sesuatu yang bersifat stereotip, atau paling tidak, pengarang berusaha untuk menghindarinya. Novel serius menuntut aktivitas pembaca untuk mengoprasikan daya intelaktualnya. Pembaca dituntut untuk ikut merekonstruksikan duduk persoalan masalah dan hubungan antartokoh. Novel serius juga tidak bersifat mengabdi kepada pembaca, dan memang pembaca novel jenis ini tidak (mungkin) banyak

Minggu, 28 Maret 2010

skripsi q


mungkin kah????



kalo cowok ganteng berbuat jahat
cewek-cewek bilang: nobody's perfect
kalo cowok jelek berbuat jahat
cewek-cewek bilang: pantes...tampangnya kriminal

kalo cowok ganteng nolongin cewek yang diganggu preman
cewek-cewek bilang: wuih jantan...kayak di filem-filem
kalo cowok jelek nolongin cewek yang diganggu preman
cewek-cewek bilang: pasti premannya temennya dia...

Kalo cowok ganteng pendiam
cewek-cewek bilang: woow, cool banget...
kalo cowok jelek pendiam
cewek-cewek bilang: ih kuper...

kalo cowok ganteng jomblo
cewek-cewek bilang: pasti dia perfeksionis
kalo cowok jelek jomblo
cewek-cewek bilang: sudah jelas...kagak laku...

kalo cowok ganteng dapet cewek cantik
cewek-cewek bilang: klop...serasi banget...
kalo cowok jelek dapet cewek cantik
cewek-cewek bilang: pasti main dukun...

kalo cowok ganteng diputusin cewek
cewek- cewek bilang: jangan sedih, khan masih ada aku...
kalo cowok jelek diputusin cewek
cewek-cewek bilang:...(terdiam, tapi telunjuknya meliuk-liuk dari atas
ke bawah, liat dulu dong bentuknya)...

kalo cowok ganteng ngaku indo
cewek-cewek bilang: emang mirip-mirip bule sih...
kalo cowok jelek ngaku indo
cewek-cewek bilang: pasti ibunya Jawa bapaknya robot...

kalo cowok ganteng penyayang binatang
cewek-cewek bilang: perasaannya halus...penuh cinta kasih
kalo cowok jelek penyayang binatang
cewek-cewek bilang: sesama keluarga emang harus menyayangi...

kalo cowok ganteng bawa BMW
cewek-cewek bilang: matching...keren luar dalem
kalo cowok jelek bawa BMW
cewek-cewek bilang: mas majikannya mana?...

kalo cowok ganteng males difoto
cewek-cewek bilang: pasti takut fotonya kesebar-sebar
kalo cowok jelek males difoto
cewek-cewek bilang: nggak tega ngeliat hasil cetakannya ya?...

kalo cowok ganteng naek motor gede
cewek-cewek bilang: wah kayak lorenzo lamos ...bikin lemas...
kalo cowok jelek naek motor gede
cewek-cewek bilang: awas!! mandragade lewat...

kalo cowok ganteng nuangin air ke gelas cewek
cewek-cewek bilang: ini baru cowok gentlemen
kalo cowok jelek nuangin air ke gelas cewek
cewek-cewek bilang: naluri pembantu, emang gitu...

kalo cowok ganteng bersedih hati
cewek-cewek bilang: let me be your shoulder to cry on
kalo cowok jelek bersedih hati
cewek-cewek bilang: cengeng amat!!...laki-laki bukan sih?

Kalo cowok ganteng baca tulisan ini
pasti langsung ngaca sambil senyum-senyum kecil, lalu berkata "life is
beautifull"
kalo cowok jelek yang baca tulisan ini, Frustasi, ngambil tali jemuran,
trus teriak sekeras-kerasnya
"HIDUP INI KEJAAAAMMM....!!!"


Kalo Cowok....
2006.03.24 ; 02.13 pm

mungkin kah????

kalo cowok ganteng berbuat jahat
cewek-cewek bilang: nobody's perfect
kalo cowok jelek berbuat jahat
cewek-cewek bilang: pantes...tampangnya kriminal

kalo cowok ganteng nolongin cewek yang diganggu preman
cewek-cewek bilang: wuih jantan...kayak di filem-filem
kalo cowok jelek nolongin cewek yang diganggu preman
cewek-cewek bilang: pasti premannya temennya dia...

Kalo cowok ganteng pendiam
cewek-cewek bilang: woow, cool banget...
kalo cowok jelek pendiam
cewek-cewek bilang: ih kuper...

kalo cowok ganteng jomblo
cewek-cewek bilang: pasti dia perfeksionis
kalo cowok jelek jomblo
cewek-cewek bilang: sudah jelas...kagak laku...

kalo cowok ganteng dapet cewek cantik
cewek-cewek bilang: klop...serasi banget...
kalo cowok jelek dapet cewek cantik
cewek-cewek bilang: pasti main dukun...

kalo cowok ganteng diputusin cewek
cewek- cewek bilang: jangan sedih, khan masih ada aku...
kalo cowok jelek diputusin cewek
cewek-cewek bilang:...(terdiam, tapi telunjuknya meliuk-liuk dari atas
ke bawah, liat dulu dong bentuknya)...

kalo cowok ganteng ngaku indo
cewek-cewek bilang: emang mirip-mirip bule sih...
kalo cowok jelek ngaku indo
cewek-cewek bilang: pasti ibunya Jawa bapaknya robot...

kalo cowok ganteng penyayang binatang
cewek-cewek bilang: perasaannya halus...penuh cinta kasih
kalo cowok jelek penyayang binatang
cewek-cewek bilang: sesama keluarga emang harus menyayangi...

kalo cowok ganteng bawa BMW
cewek-cewek bilang: matching...keren luar dalem
kalo cowok jelek bawa BMW
cewek-cewek bilang: mas majikannya mana?...

kalo cowok ganteng males difoto
cewek-cewek bilang: pasti takut fotonya kesebar-sebar
kalo cowok jelek males difoto
cewek-cewek bilang: nggak tega ngeliat hasil cetakannya ya?...

kalo cowok ganteng naek motor gede
cewek-cewek bilang: wah kayak lorenzo lamos ...bikin lemas...
kalo cowok jelek naek motor gede
cewek-cewek bilang: awas!! mandragade lewat...

kalo cowok ganteng nuangin air ke gelas cewek
cewek-cewek bilang: ini baru cowok gentlemen
kalo cowok jelek nuangin air ke gelas cewek
cewek-cewek bilang: naluri pembantu, emang gitu...

kalo cowok ganteng bersedih hati
cewek-cewek bilang: let me be your shoulder to cry on
kalo cowok jelek bersedih hati
cewek-cewek bilang: cengeng amat!!...laki-laki bukan sih?

Kalo cowok ganteng baca tulisan ini
pasti langsung ngaca sambil senyum-senyum kecil, lalu berkata "life is
beautifull"
kalo cowok jelek yang baca tulisan ini, Frustasi, ngambil tali jemuran,
trus teriak sekeras-kerasnya
"HIDUP INI KEJAAAAMMM....!!!"


Kalo Cowok....
2006.03.24 ; 02.13 pm