andi taufiq beristighfar

Selasa, 21 Desember 2010

be the best

POSITIVE THINKING


'Pintu masa lalu telah tertutup;
Pintu masa depan pun belum tiba.
Pusatkan saja diri anda untuk hari ini.
Anda dapat mengerjakan lebih banyak hal hari ini
bila anda mampu memaafkan hari kemarin dan
melepaskan ketakutan akan esok hari. Hiduplah
hari ini. Karena, masa lalu dan masa depan hanyalah
permainan pikiran yang rumit. Hiduplah apa adanya.
Karena yang ada hanyalah hari ini; hari ini yang
abadi

Sukses adalah dambaan setiap orang. Tidak ada satu orangpun yang menginginkan kegagalan dalah hidupnya. Untuk mencapai prestasi kesuksesan dalam hidup Anda maka terlebih dahulu Anda harus mempunyai tujuan hidup (goal setting). Tidak adanya tujuan hidup dalam diri Anda akan menyebabkan diri Anda pasif menerima apa saja yang disodorkan oleh kehidupan kepada Anda dan biasanya hidup Anda akan menjadi sangat membosankan / tidak menggairahkan.

Filosofi "Hidup Mengalir Seperti Air" bisa membuat orang terlena dan menerima apa saja yang disodorkan oleh kehidupan kepada Anda, sayang sekali hidup kita yang berharga ini kalo dibiarkan mengalir seperti air yang bisa jadi air tersebut akan mengalir ke got !! Karena hidup kita ini berharga maka kita sendiri-lah yang harus mengatur kemana air kehidupan kita akan mengalir ;)

Kebanyakan orang yang hidup tanpa tujuan akan terfokus berjalan ditempat dan menghabiskan waktunya secara membosankan tanpa pencapaian prestasi yang berarti. Mereka hanya menjadi "penonton" dari suatu kehidupan. Mereka hanya bisa melihat kesuksesan orang lain tapi sama sekali tidak pernah membayangkan untuk dirinya sendiri. Inilah yang disebut hidup tanpa tujuan / misi!, Anda harus mempunyai misi hidup di dunia ini agar hidup Anda berarti dan menggairahkan!!

Untuk mencapai sukses tentu saja tidak mudah, karena Anda juga harus menyikapi kegagalan dengan baik jika memang Anda menghadapi kegagalan. Untuk mencapai sukses kerap kali kita harus melewati kesalahan / kegagalan dalam hidup. Banyak orang ingin sukses tapi sedikit sekali yang berani untuk menghadapi kegagalan. Kalau Anda ingin sukses, Anda tidak boleh takut gagal!
Disadari atau tidak, diterima atau tidak, siap atau tidak, perubahan
merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan keseharian
kita. Kemajuan teknologi dan informasi yang sedemikian cepatnya,
bergesernya tren mode dan selera pasar terhadap produk, persaingan
sumber daya manusia yang semakin ketat menjelang AFTA dan perubahan
dalam segala hal telah mengubah tatanan dan nilai yang ada. Mungkin
kita mengganggap sesuatu tidak baik atau salah 10 tahun yang lalu, dan
sekarang sudah menjadi sesuatu hal yang biasa. Ini menunjukkan wajah
dunia yang selalu berubah. Yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana kita
menyikapi suatu perubahan? Menurut informasi yang saya peroleh tenaga
kerja asing sudah mulai merambah dengan gencar dunia kerja di
Indonesia di beberapa sektor industri.

Kalah dipikir, sebenarnya tanpa disadaripun, perubahan itu sendiri
terjadi pada diri kita seperti halnya usia dan kondisi tubuh kita.
Dengan semakin berjalannya waktu, usia akan terus bertambah menyebabkan
kondisi fisik dan kecantikan seseorang akan juga berubah. Kita tidak
dapat menghentikan lajunya perubahan tersebut, yang dapat kita lakukan
adalah bagaimana kita mengelola dan menyiapkan diri sebelum perubahan
itu terjadi.

Seperti halnya dengan perusahaan dan dunia kerja, dengan semakin
banyaknya pesaing masuk ke arena bisnis perusahaan kita, semakin
berkompetisinya tenaga kerja apakah merupakan tantangan, cambuk bagi
kita atau bahkan sebaliknya akan membuat kita terpuruk. Semua ini
terpulang kepada kita sebagai anggota organisasi / perusahaan itu
sendiri.

Ironisnya, banyak rekan-rekan di lingkungan kerja yang saya amati selama
ini 'perubahan' sudah jadi momok yang menakutkan dan harus dihindari.
Takut kehilangan posisi, pamor, merasa tersaingi dengan kedatangan warga
baru di organisasi, pengawasan lebih ketat, merasa lebih complicated,
atasan/pimpinan berkurang kepercayaan, pendapatan menurun, karir lebih
sulit diperoleh dll karena adannya sistem baru. Ketidakmampuan kita
menerima perubahan membuat ketakutan dan keresahan hati timbul
menyelimuti pikiran. Kekhawatiran seperti itu rasanya tidak perlu ada
sepanjang kita dapat menyikapinya dengan positif. Kita perlu percaya
bahwa di dunia kerja manapun dan kapanpun perubahan di dalam organisasi
pasti terjadi dan itu merupakan dinamika dunia kerja dan proses
pembelajaran menuju peningkatan.

Saya jadi teringat pada buku indah mengandung filosofi yang mudah
dicerna yaitu Who Moves My Cheese. Dalam buku tersebut Spencer Johnson
menceritakan fenomena sebuah perubahan melalui ilustrasi yang bagus. Ada
4 tokoh yang diceritakan dalam buku ini, yakni : Sniff dan Scurry kedua
tikus imajiner, Hem (kurcaci) serta Haw (manusia kecil) yang sengaja
diciptakan oleh Spencer Johnson untuk memberikan contoh bagaimana ke
empat tokoh tadi menyikapi suatu perubahan.

Cerita ini dimulai pada saat cheese (keju) yang mereka butuhkan tersedia
dalam jumlah banyak. Cheese disini diilustrasikan sebagai sesuatu yang
menyenangkan (uang, kebahagiaan, atau makanan). Pada suatu saat cheese
yang mereka miliki semakin lama jumlahnya semakin sedikit. Sniff dan
Scurry dengan penciuman dan nalurinya terus bergerak mencari
chesse-cheese yang baru di stasiun-stasiun lainnya (tempat keju berada).
Bagaimana dengan Haw dan Hem, mereka berdiskusi dan marah, mengapa
cheese-cheese mereka berkurang dan hilang.
Mereka menyakini bahwa cheese pergi untuk sementara waktu dan segera
kembali sehingga mereka tetap menunggunya tanpa melakukan apapun
kecuali kecewa dan marah-marah. Perubahan terjadi secara perlahan dan
mereka tidak menyadarinya. Pada akhirnya, mereka lelah dan kehabisan
tenaga, dan tetap tidak menemukan cheese-nya. Sebaliknya, Sniff dan
Scurry mereka terus bergerak untuk mencari stasiun-stasiun baru yang
penuh dengan cheese / keju dan mereka telah menyadari hanya dengan terus
bergerak dan berlari mereka bisa mendapatkan cheese-nya.

Bagaimana dengan Anda, dunia telah bergeser dan berubah, mengapa Anda
tidak juga berubah ? Jika Anda ingin lebih berhasil dalam kehidupan ini,
sudah selayaknya Andapun berubah. Lakukanlah hal-hal yang baru,
kebiasaan-kebiasaan baru yang baik, serta perlakukanlah diri Anda dengan
cara yang baru pula. Asahlah terus kemampuan Anda sehingga Anda
memperoleh kemampuan dan pengalaman yang baru. Kalau Anda sudah puas
dengan apa yang Anda peroleh sekarang dalam kehidupan ini, ini
menandakan Anda tidak ingin berubah. Anda sudah terlena dengan apa yang
telah Anda miliki, padahal dunia setiap saat berubah.
Merasa tidak nyaman dan takut mengambil resiko yang akan terjadi,
merupakan alasan mengapa kita sulit untuk berubah. Perasaan takut
gagal, takut salah, takut ditegur atasan, takut kelemahan diketahui oleh
orang lain, takut diremehkan atau ditertawakan, serta takut-takut
lainnya adalah membuat kita semakin sukar untuk menghadapi perubahan.

Apakah kita ingin seperti orang-orang jenis ini yang sangat pandai
membuat alasan serta pembenaran terhadap tindakannya. Padahal yang
dilakukan hanyalah bersembunyi terhadap perubahan yang sedang terjadi
dan tanpa mereka sadari, dunia lambat laun akan mengubah mereka secara
paksa.
Filosofi hidup hampir berkaitan dengan prinsip hidup. Semua
orang yang masih eksis mempunyai pegangan hidup, tujuan hidup,
prinsip hidup maupun filosofi hidup. Tentunya hal ini cukup berbeda
di antara satu dengan lainnya dalam menyikapinya. Karena, setiap
orang itu tidak sama, setiap orang itu unik, setiap orang merupakan
mahluk individualisme yang membedakan satu dengan lainnya.
Ada yang mempunyai tujuan hidup yang begitu kuat, namun
prinsip hidupnya lemah, atau sebaliknya ada orang yang mempunyai
tujuan hidup yang lemah, namun memiliki prinsip hidup yang kuat. Ini
tidaklah menjadi suatu permasalahan, yang penting seberapa baiknya
seseorang menyambung hidupnya dengan berbagai persoalan dunia yang
ada, atau dengan kata laiinya bagaimana kondisi psikologis/jiwa
seseorang dalam menjalani hidupnya.

Prinsip hidup masih jauh kaitannya dengan psikologi, namun
psikologi mau tau mau berhubungan langsung dengan prinsip hidup.
Karena, dengan menijau prinsip hidup seseorang dapat diketahui
kondisi jiwa seseorang. Prinsip hidup dan filosofi hidup sangat luas
cakupannya, tidak hanya ditinjau dari segi psikologi, tapi seluruh
cabang ilmu pengetahuan yang ada. Prinsip hidup seseorang dapat
diambil dari perspektif psikologi, agama, seni, literatural,
metafisika, filsafat dsb.

Bagi sebagian orang, filosofi hidup dapat dijadikan sebagai
panutan hidup, agar seseorang dapat hidup dengan baik dan benar.
Adapula sebagaian orang yang tidak menghiraukan apa itu tujuan hidup
dan filosofi hidup, ia hanya hidup mengikuti arus yang mengalir dan
sebagian orang lagi, terlalu kuat memegang tujuan hidup dan filosofi
hidupnya sehingga membuat ia menjadi keras dan keras, Jadi,
kesimpulannya ada 3 sifat manusia yang bisa ditinjau dari filosofi
hidupnya, yaitu orang yang lemah, orang yang netral dan orang yang
keras.

Orang yang lemah adalah orang yang tidak mempunyai tujuan hidup atau
prinsip hidup. Ia tidak tahu untuk apa ia hidup, ia tidak berusaha
mengetahui kebenaran di balik fenomena alam ini, sehingga terkadang
baik dan buruk dapat dijalaninya. Orang yang netral adalah orang
yang mempunyai tujuan dan prinsip hidup, tetapi tidak mengukuhinya
dengan terlalu kuat. Ia berusaha mencari kebenaran hidup dan hidup
dalam kebijakan dan kebenaran, ia bebas dan netral, tidak kurang dan
tidak melampaui, ia berada di tengah-tengah. Orang yang kuat adalah
orang yang memegang kuat tujuan dan prinsip hidupnya. Sehingga ia
mampu melakukan apa saja demi tercapai tujuannya. Ia terikat oleh
filosofinya, ia kuat dan kaku berada di atas pandangannya, ia merasa
lebih unggul dari orang lain dan melebihi semua orang.
Jika ditinjau dari sisi psikologi. Orang-orang yang di atas juga
dapat dikategorikan, seperti orang yang mempunyai jiwa yang lemah,
jiwa yang sedang dan jiwa yang kuat. Namun, untuk yang berjiwa
sehat, seseorang tidak hanya dilihat dari jiwa lemah, sedang ataupun
kuatnya. Penerapan tingkah lakunya dalam kehidupan sehari-hari
itulah yang penting.

Pada dasarnya, tujuan dan prinsip hidup seseorang itu baik dan
bersih. Pada saat seseorang dalam keadaan tenang, ia membuat
berbagai tujuan dan prinsip dalam hidupnya, namun ketika diterapkan
timbul beberapa hambatan dari luar dirinya atau adanya pengaruh dari
lingkungan eksternalnya. Salah satu pengaruh terbesar dari luar
dirinya adalah panca indera. Panca indera yang tidak terjaga dengan
baik akan membuat seseorang terpeleset dari tujuan dan prinsip
hidupnya. Telinga bisa mendengar, mata bisa melihat, mulut bisa
berbicara. Semua itu harus dikendalikan dengan baik.
Sebagai contoh konkret, saya mempunyai tujuan hidup menjadi
seseorang yang berguna untuk menolong semua mahluk hidup sampai ajal
menemui dan filosofi hidupnya adalah bila ada orang baik kepada
saya, maka saya akan baik kepadanya, dan bila ada orang jahat kepada
saya, maka saya akan baik juga kepadanya. Dari filosofi hidup ini,
jika dilihat dari sisi psikologinya, orang tersebut mempunyai jiwa
yang sehat, tidak mendendam dan bahagia menerima hidup. Namun, itu
hanyalah sebuah filosofi hidup, yang terpenting adalah bagaimana ia
menerapkan dalam perilakunya, apakah bisa sesempurna dengan filosofi
hidupnya atau hanya sekedar membuat filosofi hidup tetapi tidak
dijalankannya ataupun ia membuat suatu filosofi hidup, namun ia
susah menjalannya karena tidak bisa menahan godaan atau hambatan
dari luar dirinya.

Sebuah filosofi hidup bisa didapatkan dari seorang pemikir-pemikir
jenius yang bijaksana, bebas dan terpelajar. Biasanya orang tersebut
dianggap sebagai seorang filsuf, pelopor kebijakan. Masing-masing
negara memiliki tokoh filosofinya. Orang pertama yang memperkenalkan
filsafat hidup ke dalam ilmu pengetahuan adalah orang Yunani yang
kebetulan pada saat itu negaranya merupakan negara yang bebas dalam
berkarya. Terbukti begitu banyak para filsuf terkenal kebanyakan
dari bangsa Yunani, seperti Aristoteles, Plato dan Socrates.
Socrateslah yang paling banyak memberi pengaruh kepada dunia ilmu
pengetahuan, maka dia disebut Bapak Filsafat. Sedangkan, dari ilmu
psikologi, Bapak Sigmud Frued disebut-sebut sebagai Bapak Psikologi
yang paling banyak memberikan sumbangsih terhadap ilmu pengetahuan.
Kedua tokoh dunia ini sama-sama memiliki pemikiran yang luar biasa
untuk menciptakan pengetahuan-pengetahuan mengenai asal usul dari
segala sesuatu, meskipun cakupannya berbeda, namun, psikologi dan
filsafat tidak bisa dipisahkan dan sebaliknya. Banyak tokoh
psikologi yang semula mempelajari filsafat kemudian melanjutkan
pengetahuannya ke bidang psikologi.
Beberapa kata kutipan yang diambil dari kedua tokoh ini, yakni :

" Makanan enak, baju indah, dan segala kemewahan, itulah yang kau
sebut kebahagiaan, namun aku percaya bahwa suatu keadaan di mana
orang tidak mengharapkan apa pun adalah kebahagiaan yang tertinggi
(Socrates)".
Dan,
" Mereka yang percaya, tidak berpikir. Mereka yang berfikir, tidak
percaya (Sigmud Frued)".

Disini dapat dilihat, bahwa terjadi suatu studi banding antara kedua
ilmu tersebut, Masing-masing membicarakan asal asul segala sesuatu
menurut perspektif ilmunya. Namun, dari kedua ilmu tersebut
mempunyai suatu kesamaan, bahkan banyak kesamaan yang membahas
mengenai asal mulanya sesuatu yang pasti ada hubungannya dengan
manusia dan alam sekitarnya.

Seorang Socrates membicarakan kebahagiaan dan seorang Sigmund Frued
membicarakan pikiran, tentunya kedua hal ini mempunyai kaitan yang
cukup besar. Filosofi hidup yang diberikan oleh Socrates mengenai
kebahagiaan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan Ilmu
psikologi yang diberikan oleh Sigmund Frued mengenai pikiran (alam
sadar atau alam bawah sadar) dapat dijadikan landasan seseorang
untuk mencapai kebahagiaan.

Oleh sebab itu, seseorang yang mempelajari psikologi maupun
tidak, harus memiliki satu tujuan hidup atau filosofi hidup agar
bisa berkembang, dan seseorang yang mempelajari filsafat maupun
tidak, harus memperhatikan apakah dan bagaimanakah agar filosofinya
dapat diterapkan dengan baik dan benar sehingga mempunyai
psikologis/jiwa yang sehat untuk maju dan berhasil.

"Jika seseorang tahu kebenaran yang mendasar tentang segala sesuatu,
maka itulah inti pengetahuan

Kisah Hidup Jangan Putus Asa

Jangan Putus Asa
Demgam Usaha semua ada jalannya


ini adalah salah satu kutipan dari Pengalaman pribadi seorang yang curhat tentang hidupnya di sebuah blog. ia yang sangat sederhana dan kecil mungkin sedikit
berguna bagi rekan-rekan di milist ini.

begini kisahnya.......

Kehidupan miskin dari seorang janda beranak 6, yang ditinggal pergi oleh
suami tercinta (meninggal), harus membesarkan 6 orang anak dengan usia
tertua 10 tahun dan bontot 10 bulan.
Dalam kehidupan keluarga, saya sebagai anak bontot tidak dan belum pernah
mengerti kasih sayang seorang ayah. Ibu yang menjadi Orang Tua Tunggal
menjadi tumpuan harapan dalam mencari sesuap nasi dan biaya pendidikan ke-6
anaknya.

Dalam masa remaja ku, aku sangat merasakan betapa pahitnya hidup, betapa
sulitnya untuk mengangkat wajah bertatapan dengan orang lain, betapa
rendahnya status sosial keluarga ku bahkan dimasa kanak-kanak ku aku tidak
pernah memiliki mainan yang dimiliki oleh teman dan tetangga ku sehingga
sering aku dan saudaraku harus berinisiatif menciptakan sediri mainan dari
bahan kayu dan papan sisa pertukangan orang. Demi memenuhi semua kebutuhan,
ibu ku harus berjuang mengolah sawa dgn cara bayar sewa, setiap hari sabtu
(pekan / pasar besar) Ibu ku berdagang ikan asin, untuk menambah uang
pensiun (PORLI dgn pangkat AIPTU) sebagai satu-satunya harta warisan yang
ditinggal ayah ku, sampai pada saat aku kelas 2 SMP, ibu ku sudah bisa
membeli 2 petak sawah dan rumah gubuk keci juga sudah kami miliki pada saat
aku berusia 1,5 tahun.

Saat kelas 1 SMA, ibu ku terpeleset dan jatuh ke jurang ketika hendak
kembali dari sawah, pergelangan tangganya patah dan tidak berfungsi lagi
untuk mengangkat beban berat, bahkan untuk mengangkat 1/2 kg pun sudah
tidak mampu. Jadilah aku dan Kakak perempuanku sebagai pengganti ibu
berjualan di pasar setiap hari sabtu. Selama 1 tahun kegiatan itu kami
tekuni, namun kenyataan semakin pahit. Semua pelanggan ibu ku lambat-laun
pindah ke pedagang lain tanpa kami tau apa penyebabnya. Terus terang, kami
sangat menghargai kejujuran, ibu mendidik kami di rumah dgn penuh disiplin.
dalam berdagang , ibu selalu bilang.."jangan sekali-kali mengurangi
timbangan dan bahkan kalau diminta, tambahkan 1 ekor ikan untuk pelanggan,
karena dgn menambahkan 1 ekor kita tidak akan rugi. Namun seperti yang saya
katakan, kenyataan dan harapan baik ternyata tidak berpihak kepada kami.
Setelah 1 tahun, kami melakukan evaluasi, tidak mungkin meneruskan kegiatan
ini lagi, karena kami sudah sering dimarahi oleh Toke (Supliyer Ikan Asin)
karena setiap hari pasar, barang yang kembali sampai 70 %. Dengan sangat
berat hati, kami terpaksa berhenti berdagang dan saat itu saya duduk di
kelas 2 SMA. Putuslah sudah harapan untuk melanjutkan pendidikan.

Dalam keadaan seperti itu, ibuku selalu bilang, "Kamu harus sekolah
terus...jangan sampai kamu mundur..gaji pensiun kita masih cukup untuk
bayar sekolah dan untuk makan kita masih punya hasil dari sawah, asalkan
berhemat kita pasti cukup untuk setiap tahun.." Demikian selalu ibu ku
berkata. Sementara Abang dan kakak ku sudah bekerja walaupun penghasilan
mereka hanya cukup untuk mereka sendiri, dan akhirnya kau memang bisa
meneruskan pendidikan ku sampai LULUS SMA tahun 1983.

Setelah Lulus, aku berfikir.."harus kemana..???" lalu dengan bantuan Abang
tertua, aku dibiayai untuk mengikuti test SIPENMARU di salah satu
Universitas di Ibu Kota Propinsi dan untuk sementara waktu aku menumpang di
rumah saudara ibu ku. Sebagai bekal, ibu membekali aku dengan beras dan
uang untuk beli lauk untuk kebutuhan selama 10 hari. Dengan semangat yang
sangat tinggi , aku mengikuti test dan dengan suatu komitmen.."Apa bila
lulus..saya harus membiayai kuliah sendiri dengan bekerja diluar jam
kuliah". Namun...kembali aku harus menelan PIL PAHIT, karena ketika
pengumuman, nama ku tidak tercantum dalam daftar yang diterima dan akhirnya
aku kembali ke kampung halaman ku.

Hari demi hari, minggu bulan dan tahun kulalui dengan harapan yang penuh
tanda tanya.."harus kemanakah aku..?" Semua pekerjaan ku geluti, mulai dari
tukang (buruh bangunan), pengspalan jalan, kondektur bis, kernet truk,
montir bengkel mobil, bahkan pernah sebagai pengayuh becak . Semua ini ku
lakukan karena dengan tekad dan harapan " saya tidak akan pernah kalah,
apalagi harus sampai mengemis. Saya harus bercermin kepada pengalaman Ibu
saya yang membesarkan dan mampu menyekolahkan kami sampai bisa mengecap
pendidikan ke jenjang Sekolah Menengah.

Dalam perjalanan hidup saya sebagai gembel pasaran, saya tetap mangirimkan
lamaran pekerjaan. Namun ada yang aneh dalam pengharapan saya..saya ingin
sekali menjadi seorang PENGANTAR SURAT , entah apa enaknya dan entah apa
penyebabnya. Dua kali saya melamar di Instansi tersebut..2 kali juga saya
harus menelan PIL PAHIT. tapi apakah perjuangan saya sampai di sini..??
"tidak..!!!", saya tetap mengirimkan lamaran saya ke Instansi tersebut,
sampai akhirnya suatu saat saya mendapatkan penggilan ke 3 untuk seleksi
penerimaan dan Hasilnya..."PUJI TUHAN" harapan ku terkabulkan..angan-angan
ku tercapai...bahkan lebih dari yang aku harapkan...yang tadinya aku ingin
sebagai sekedar pengantar surat...tetapi yang kudapatkan menjadi Seorang
Karyawan Kelas Menengah sebagai Petugas Pos Keliling Desa di salah satu
kecamatan walaupun dalam masa 1 tahun aku harus menjadi tenaga lepas harian
dengan gaji (ketika itu) Rp1.200 / hari, padahal pekerjaan terakhirku
menjadi kondektur bis sudah Rp2.500 / hari net..makan dan rokok
gratis..heheheh...) belum lagi aku harus membayar biaya sewa kamar di
tempat kerja ku.

Hari demi hari pekerjaan ku kujalani dengan penuh ketekunan dan bahkan
tidak jarang aku harus keluar masuk dusun di tengah kebun kopi untuk
menjemput surat atau kiriman lainnya dan bahkan hal ini sering kulakukan
diluar jam dinas kerja, karena mengingat apabila kulakukan pada jam kerja,
tidak akan mungkin cukup waktu jam dinas ku, karena aku harus kembali ke
kantor pada jam yang sudah ditentukan, agar semua pekerjaan dan kiriman
yang ku ambil dari desa bisa berangkat hari itu juga ke Kantor Cabang di
kabupaten. Demikianlah kulakukan pekerjaan itu dengan senang hati dan
bangga selama +/- 4 tahun.

Dalam perjalanan 4 tahun, walaupun semua kujalani dengan senang hati, namun
lama kelamaan aku mulai merasa berat, karena harus naik sepeda motor sejauh
78 km / hari, melayani 14 desa, 4 SMU, 8 SMP dan puluha SD dan bahkan 3
kali dalam seminggu harus melayani 2 kecamatan karena ada pemekaran
kecamatan dan disana belum ada pelayanan instansi ku . Dengan melalui jalan
setapak, kadang jalanan berbatu cadas..bahkan kadang dengan lumpur hampir
se dengkul..(kalau di musim penghujan) semua kujalani dan memang harus ku
jalani. Dalam perjalanan karir selama 4 tahun, aku mencoba berdiskusi
dengan para senior dan pimpinan, bagaimana cara peningkatan karir. Mereka
semua sangat baik hati dan membangun motivasi dalam diri ku. Sampai suatu
saat, tiba waktunya dan memenuhi syarat yang ditetapkan oleh perusahaan,
aku mengikuti seleksi untuk menjalani Pendidikan dan Pelatihan Internal.
Didasari pengalaman dan banyaknya kegagalan serta beratnya penderitaan
dalam perjalanan hidup, aku berusaha dengan segala upaya. Buku-buku di
perpustakaan kantor kupinjam dari pimpinan dan ku bawa ke rumah, hampir
semua buku dan nyaris perpustakaan kantor pindah ke kamar kost ku. Akhirnya
atas Berkat Rakhmat dan Perkenan Tuhan...., aku dinyatakan LULUS test di
Wilayah Propinsi dan selanjutnya mengikuti test Pusat di P. Jawa. Doa
Pengahrapan dan Perjuangan ku , oleh Tuhan dibukakan jalan dan aku LULUS
dan berhak mengikuti pendidikan penjenjangan (non gelar) selama 1 ,5 tahun.

Hari-hari berikutnya setelah LULUS dari pendidikan , pekerjaan kujalani
dengan lancar hingga 2,5 tahun kemudian aku kembali Diberikan Tuhan Jalan
untuk mengikuti Pendidikan Jenjang Diploma di pendidikan internal. Singkat
cerita..., saat ini saya menjadi seorang Supervisor di salah satu Unit
Pelaksana Tekhnis di daerah Jakarta setelah mengalami mutasi dari beberapa
kota.
Hasil yang kuraih saat ini adalah Pemberian Tuhan , karena Ia melihat
perjuangan dan mendengar Doa dan Pengharapan ku. lalu apakah aku Puas...???
tidak...tapi aku Cukup Bangga dengan hasil ku saat ini, dari seorang Gembel
Terminal dan Tukang Kayuh Becak, kini menjadi Seorang Karyawan Tetap BUMN.

Pesan saya kepada rekan-rekan...Jangan Menyerah terhadap Tantangan Hidup
dan Kondisi Lingkungan. Tataplah ke depan karena SEJAUH MATA MEMANDANG,
SELUAS ITU PULA HARAPAN TERBENTANG UNTUK DIRAIH, dan jangn Lupa, SERTAKAN
TUHAN DALAM SEGALA RENCANA HIDUP MU, KARENA DIA YANG BERKENAN UNTUK
MERANCANGKAN YANG BAIK DALAM HIDUPMU.