andi taufiq beristighfar

Minggu, 05 Agustus 2012

hari - puasa yang disunahkan

Hari puasa yang disunahkan :
  1. Puasa asyura dan tasu’a.
    Yaitu selama 3 (tiga) hari : pada tanggal 9,10,11 Muharram. Sangat dianjurkan tanggal 9 dan 10. Puasa Asyura itu menghapus dosa setahun yg telah lalu. Tentang puasa tasu’a pada setahun sebelum beliau meninggal beliau bersabda Pada tahun depan insya Allah kita berpuasa pada hari ke sembilan.

  2. Puasa di bulan Rajab.
    Diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW telah bersabda, “Ketahuilah bahwa bulan Rajab itu adalah bulan ALLAH, maka:
    • Dan barang siapa berpuasa pada tgl 27 Rajab 1427/Isra Mi’raj akan mendapat pahala seperti 5 tahun berpuasa;
    • Barang siapa yang berpuasa tiga hari yaitu pada tgl 1, 2, dan 3 Rajab maka ALLAH akan memberikan pahala seperti 900 tahun berpuasa dan menyelamatkannya dari bahaya dunia, dan siksa akhirat;
    • Barang siapa yang berpuasa 1 hari dalam bulan ini dengan ikhlas, maka pasti ia mendapat keridhaan yang besar dari ALLAH SWT
    • Barang siapa yang berpuasa 2 hari di bulan Rajab akan mendapat kemuliaan di sisi ALLAH SWT;
    • Barang siapa berpuasa 5 hari dalam bulan ini, insyaallah permintaannya akan dikabulkan;
    • Barang siapa berpuasa 7 hari dalam bulan ini, maka ditutupkan tujuh pintu neraka Jahanam dan barang siapa berpuasa delapan hari maka akan dibukakan delapan pintu syurga;
    • Barang siapa berpuasa 15 hari dalam bulan ini, maka ALLAH akan mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu dan menggantikan kesemua kejahatannya dengan kebaikan, dan barang siapa yang menambah (hari-hari puasa) maka ALLAH akan menambahkan pahalanya.”
  3. Puasa di bulan Sya’ban.
    Yaitu pada sebagian bulan Sya'ban.
    Aisyah berkata “Aku tidak pernah melihat beliau lebih banyak berpuasa kecuali di bulan Sya’ban” {HR Muslim}

  4. Puasa 6 hari pada bulan Syawwal.
  5. Yaitu tanggal berapa saja pada bulan syawal dan Tidak diperkenankan puasa pada 1 Syawwal
    “Barangsiapa berpuasa di bulan Ramadhan dan meneruskannya di bulan 6 hari di bulan Syawal maka seperti berpuasa sepanjang tahun”.


  6. Puasa arafah (bagi yg tidak sedang melaksanakan ibadah haji).
  7. Yaitu pada tanggal 9 Dzulhijjah. Tidak diperkenankan berpuasa yaitu, Hari Idul Adha :10 Dzulhijjah dan Hari tasyriq : 11, 12, 13 Dzulhijjah.
    “Puasa di hari arafah menghapus dosa dua tahun setahun yg silam dan setahun yg akan datang.”


  8. Sepuluh pertama bulan Dzulhijjah.
  9. Berdasarkan hadis Bukhari dan Muslim yg menerangkan bahwa : “Tidak ada hari-hari yg amal shaleh lebih dicintai di dalamnya dari pada hari-hari 10 Dzul hijjah”.


  10. Puasa hari-hari putih.
    Yaitu pada tanggal 13.14. 15 pada tiap bulan hijriah.(shaumul biidh)
    • 15 Muharram
    • 13, 14, 15 Shafar
    • 13, 14, 15 Rabi'ul Awwal
    • 13, 14, 15 Rabi'ul Akhir
    • 13, 14, 15 Jumadil Awwal
    • 13, 14, 15 Jumadil Akhir
    • 13, 14, 15 Rajab
    • 13, 14, 15 Sya'ban
    • 13, 14, 15 Syawwal
    • 13, 14, 15 Dzulqa'dah
    • 14, 15 Dzulhijjah (13 Dzulhijjah adalah Hari tasyriq tidak diperkenankan berpuasa )
    • 13, 14, 15 Muharram
  11. Puasa hari tersebut seperti puasa sepanjang tahun {sesuai dgn HR Nasa’i}.


  12. Puasa Daud.
  13. Yaitu berpuasa berselang-seling. Berpuasa satu hari lalu berbuka satu hari. Puasa sunah yg paling baik dan paling dicintai Allah.


  14. Puasa hari Senin dan Kamis.
  15. Sesungguhnya amal perbuatan diperlihatkan tiap hari Senin dan Kamis kemudian Allah mengampuni tiap orang muslim atau orang mukmin kecuali dua orang yg saling mendiamkan. Allah berfirman ‘ Tundalah pengampunan mereka berdua’.


  16. Puasa bujangan yg belum mampu nikah.
    Wahai para pemuda Barang siapa mampu utk menikah maka hendaklah segera menikah. Karena hal itu lebih menjaga pandangan dan lebih menjaga kemaluan. Dan barangsiapa belum mampu hendaklah ia berpuasa. Karena puasa adalah wija’ {mengendurkan gejolak syahwat baginya.                                                         

Tidak ada komentar: